Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Dior
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Seoul, Pyongyang
Kasus: korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Korsel Geger Skandal Baru Ibu Negara, Ini Kronologinya
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan umum di Korea Selatan (Korsel) tinggal menghitung bulan, namun partai naungan Presiden Yoon Suk Yeol berada dalam krisis setelah istrinya dituduh menerima suap berupa tas tangan bermerek Dior.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (26/1/2024), Ibu Negara Korsel, Kim Keon Hee, ketahuan menerima hadiah tas mewah Dior seharga 3 juta won atau setara Rp 35,6 juta. Suap barang mewah dari pendeta Korea-Amerika Choi Jae Young tersebut yang terjadi setahun lalu bahkan sempat terekam kamera.
Sebagai pendeta yang menganjurkan unifikasi dengan Korea Utara (Korut), Choi memiliki sejarah keterlibatan dengan negara tetangga. Ia bahkan telah mengunjungi negara komunis tersebut beberapa kali untuk melakukan doa di gereja yang dikelola negara di Pyongyang.
Choi pun mulai mendekati Kim dengan motivasi berbagi nasihat soal unifikasi dengan pemerintahan Yoon. Ia berhasil membina hubungan dan melakukan pertemuan tatap muka dengan Kim, beberapa bulan setelah Yoon terpilih sebagai presiden Korsel.
Pada pertemuan 2022, Choi mengeklaim bahwa dia mendengar Kim terlibat dalam percakapan telepon yang menyinggung urusan sensitif negara. Khawatir dengan sifat diskusi yang dituduhkan tersebut, Choi memutuskan untuk diam-diam merekam pertemuan mereka berikutnya, menggunakan kamera mata-mata yang disembunyikan di dalam jam tangan.
Pada pertemuan kedua Choi dengan Kim, dia konon menghadiahkannya tas mewah Dior. Laporan soal tas dan kamera tersembunyi tersebut dirilis oleh situs berita berhaluan kiri Voice of Seoul, yang terkenal dengan penolakan kerasnya terhadap pemerintahan Yoon.
Voice of Seoul merilis video tersebut pada akhir November 2024. Di dalam rekaman tersebut Kim terlihat sedang berdiskusi dengan Choi yang memberitahunya bahwa ia membawakan hadiah.
"Mengapa kamu terus membeli barang-barang seperti itu? Tolong jangan membeli barang mahal seperti itu," kata Kim dalam rekaman tersebut.
Meski penyerahan tas Dior kepada Kim tidak terlihat, tas tersebut tetap diletakkan di atas meja di hadapannya.
Berbicara kepada media asing, Choi membeberkan video tersebut murni didorong oleh hak masyarakat untuk mengetahui dugaan korupsi. Dia mengeklaim bahwa dirinya telah mengirim pesan kepada Kim terkait pemberian hadiah tersebut, di mana tidak ada upaya Kim untuk menolaknya atau mengembalikannya nanti.
Meski begitu, potensi dampak hukumnya tidak jelas. Undang-undang antikorupsi melarang pasangan pejabat publik menerima hadiah senilai lebih dari 1 juta won sekaligus, namun hal ini harus "sehubungan dengan tugas pejabat publik."
Pada saat yang sama, Choi sendiri menghadapi kritik dari para pendukung presiden yang mengatakan bahwa taktik tersebut merupakan upaya untuk mempengaruhi pemilu pada April mendatang.
Ibu Negara Penuh KontroversiAkibat ramainya kasus ini, sejumlah anggota Partai Kekuatan Rakyat (PPP) telah mendesak Presiden Yoon dan istrinya untuk meminta maaf atas insiden yang dijuluki media lokal sebagai "skandal tas Dior". PPP merupakan partai yang berkuasa dan menaungi Yoon.
Tak hanya itu, Kim juga didorong untuk mengakui bahwa menerima hadiah tas mewah seperti itu merupakan tindakan tidak pantas. Pengakuan seperti ini diminta untuk dilakukan dengan harapan skandal ini berakhir cepat.
Kim Keon Hee memang tidak asing dengan kontroversi. Ibu negara Korsel tersebut telah melewati serangkaian tuduhan, termasuk plagiarisme terkait tulisan akademisnya, penyempurnaan resume, dan tuduhan manipulasi saham.
Dalam jajak pendapat yang dirilis saluran berita lokal, 69% responden mengatakan Yoon perlu menjelaskan posisinya terkait kontroversi seputar ibu negara. Jajak pendapat lain pada bulan Desember menunjukkan 53% responden percaya Kim bertindak tidak pantas, sementara 27% mengatakan dia terjebak dalam jebakan yang dibuat untuk mempermalukannya.
"Ini adalah sebuah kejutan politik," kata Rhee Jong Hoon, seorang analis politik yang dikutip The Guardian. "Risiko Kim Keon Hee akan makin besar."
"Selama benar Ibu Negara Kim menerima tas mewah, dia tidak bisa lepas dari kritik masyarakat. Jika Presiden Yoon meminta maaf sejak awal... keadaan tidak akan meningkat sejauh ini," kata Chosun Ilbo yang berpengaruh dalam sebuah editorial pada awal pekan ini.
"Dia tidak melakukannya, dan masalahnya kini telah mencapai situasi terburuk yang mungkin terjadi."
[-]
-
Perjanjian Militer Korut-Korsel 'Rungkad', Perang Baru Pecah?(luc/luc)
Sentimen: negatif (97%)