Sentimen
Mardani Usul Tom Lembong-Luhut Podcast Bareng Bahas 'Contekan Jokowi'
Detik.com Jenis Media: News
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) meminta Co-Captain Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar), Tom Lembong atau Thomas Trikasih Lembong, untuk tidak gede rasa alias GR terkait memberi contekan selama tujuh tahun kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jubir Timnas AMIN, Mardani Ali Sera, memberikan tanggapan.
"Pertama, siapapun yang kasih contekan membuktikan bahwa Presiden suka nyontek," kata Mardani kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).
Mardani kemudian mengusulkan agar Tom Lembong dan Luhut untuk berdiskusi di podcast. Sehingga, kata dia, publik bisa memberikan penilaian.
"Kedua, Tom kita minta aja podcast bareng LBP. Biar jelas siapa yang lebih dipercaya publik," kata dia.
Lebih lanjut, Mardani memberikan semangat kepada Tom Lembong agar terus berjuang untuk kemenangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
"Ketiga, untuk Tom maju aja terus untuk dukung Mas Anies jadi presiden idaman pada 2024," tutur dia.
Luhut Minta Tom Lembong Jangan GeerMenko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengkritik Tom Lembong yang mengungkit 7 tahun beri contekan ke Presiden Jokowi kala disentil cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming di debat. Luhut meminta Tom Lembong jangan geer.
"Anda jangan geer juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran, emang hanya Tom Lembong aja, yang paling banyak kasih note ke presiden itu adalah Menlu Ibu Retno. Karena setiap bilateral ya beliau mengasihkan itu," kata Luhut dalam akun Instagramnya, Rabu (24/1/).
Luhut mengatakan hal itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, tapi semua kepala negara. Luhut mengatakan selalu ada pihak yang memberikan note.
"Itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada di belakangnya kasih note," ujarnya.
Luhut mengatakan bukan berarti karena Tom Lembong hebat, tapi memang itu lah tugas pembantu presiden. Luhut lantas meminta Tom Lembong merefleksikan diri.
"Apakah karena hebat melakukan? Tidak. Itu tugas anda sebagai pembantu Presiden, Menteri Perdagangan waktu itu sebagai kepala BKPM, tapi anda harus refleksi juga apa sih yang sudah anda lakukan sebagai Mendag, coba tanya dirimu," ucapnya.
"Waktu BPKM apa yang dilakukan coba, Anda kan ditugaskan untuk Online Single Submission (OSS), saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya. Tapi sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai sekarang, OSS yang sudah digadang-gadang bakal selesai," lanjutnya.
(lir/dnu)Ulasan Debat Pilpres 2024
Temukan analisa debat capres-cawapres pilihanmu hanya di detikpemilu!
Sentimen: positif (86.5%)