Sentimen
Netral (88%)
26 Jan 2024 : 00.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang

Partai Terkait

Pesan Menohok PDIP ke Jokowi soal Presiden Boleh Memihak: Manifestasi Ambisi 3 Periode

26 Jan 2024 : 07.12 Views 2

Vivanews.com Vivanews.com Jenis Media: Nasional

Pesan Menohok PDIP ke Jokowi soal Presiden Boleh Memihak: Manifestasi Ambisi 3 Periode

Jumat, 26 Januari 2024 - 00:12 WIB

Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menyoroti soal pernyataan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut seorang presiden boleh berkampanye dan memihak kepada capres-cawapres tertentu. Ia menilai pernyataan itu membuat sentimen negatif di masyarakat. 

Baca Juga :

Meriah, Samawi Apel dan Lepas Relawan Canvasing Menangkan Prabowo-Gibran di Tangerang

"Apa yang disampaikan Pak Jokowi akhirnya membuktikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan cermin Jokowi Tiga Periode yang selama ini ditolak oleh PDI Perjuangan bersama seluruh kelompok pro demokrasi, para budayawan, cendekiawan, dan juga kekuatan yang berjuang menjaga konstitusi," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis, 25 Januari 2024.

Ia menilai pernyataan Jokowi tersebut melanggar etika dalam bernegara. PDIP, kata Hasto, menilai masih ada ambisi kekuasaan Jokowi dalam Pilpres 2024.

Baca Juga :

Heboh Beras SPHP Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Bos Bulog Buka Suara

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Bayangkan saja, Pak Jokowi ini sudah menjabat presiden dua periode, dan konstitusi melarang perpanjangan jabatan. Dengan ketegasan Pak Jokowi untuk ikut kampanye, artinya menjadi manifestasi tidak langsung dari ambisi kekuasaan tiga periode. Publik kini mempersoalkan kembali berbagai rekayasa hukum yang dilakukan di MK untuk meloloskan Gibran," ujarnya.

Baca Juga :

KPU Sebut Tidak Ada Aturan jika Ibu Negara Ikut Berkampanye

Ia pun mengungkit soal tempat kunjungan kerja di kandang partai banteng moncong putih, yaitu di Jawa Tengah. Hasto menilai pasangan Ganjar-Mahfud ditakuti oleh lawan politiknya.

"Sebab Ganjar Pranowo itu Presiden rakyat, dekat dengan wong cilik, memiliki program  rakyat miskin yang diterima luas, dan menampilkan model kepemimpinan yang menyatu dengan rakyat, ditambah ketegasan Prof Mahfud MD. Itulah yang ditakutkan dari Ganjar-Mahfud, sampai lebih sepertiga pengusaha penyumbang perekonomian nasional pun dikerahkan untuk dukung Paslon 02," kata dia.

Pun, Hasto menilai pernyataan Jokowi yang disampaikan di depan Menhan RI, Prabowo Subianto serta jajaran ada maksud tertentu.

"TNI adalah kekuatan pertahanan yang seharusnya netral. Namun hal tersebut justru mengungkapkan motif sepertinya ingin melibatkan TNI, setidaknya secara psikologis. Jadi akhirnya terjawab mengapa banyak intimidasi. Ganjar-Mahfud dikepung dari seluruh lini, meski kami meyakini kekuatan rakyat tidak bisa dibendung dan akan menjadi perlawanan terhadap kesewenang-wenangan yang terjadi," ucap Hasto.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut seorang presiden dapat memihak bahkan ikut berkampanye dalam pemilihan presiden atau Pilpres. Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan selama tidak menyalahgunakan fasilitas negara. 

Hal itu, disampaikan Presiden Jokowi di tengah pertanyaan publik soal netralitas presiden di Pilpres 2024. 

"Presiden itu boleh kampanye. Boleh memihak. Kita ini kan pejabat publik, sekaligus pejabat politik. Masa ini (kampanye dan memihak) enggak boleh," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2024. 

Meski menyatakan dapat memihak dan berkampanye, sampai sekarang Jokowi tak pernah secara gamblang menyatakan dukungannya untuk salah satu pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024. 

Namun, dalam pertarungan Pilpres 2024 ini. Jokowi beberapa kali menampilkan kecondongannya mendukung Paslon 02, Capres-cawapres, Prabowo-Gibran. 

Menangkan Prabowo-Gibran di Jakarta, Relawan Sakti siap Blusukan ke Rumah-rumah

Relawan Sakti bakal bergerak door to door Guna memenangkan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Ibu Kota.

VIVA.co.id

25 Januari 2024

Sentimen: netral (88.3%)