Prabowo: Yang Bilang Rakyat Tak Minta Makan, Otaknya Agak Lamban

25 Jan 2024 : 11.46 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Prabowo: Yang Bilang Rakyat Tak Minta Makan, Otaknya Agak Lamban

KNews.id – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyinggung soal adanya pihak yang menyebut lebih penting internet ketimbang makan siang. Ia menyindir pihak yang menyebut rakyat tak minta makan sebagai orang yang otaknya lamban.

Prabowo pun bertanya kepada masyarakat mana yang lebih penting di antara kedua itu. Diketahui, makan siang gratis adalah salah satu program yang diusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

“Ada yang mengatakan tidak penting itu makan siang untuk anak-anak, katanya lebih penting internet. Saya tanya kepada rakyat, lebih penting makan apa internet?”kata Prabowo saat Konsolidasi dan Silaturahmi Relawan Kalimantan Maju untuk Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Barat, Sabtu (20/1). Masyarakat yang hadir kemudian menjawab makan.

Prabowo tidak menyebut secara spesifik siapa orang yang mengatakan hal itu. Namun, ia menilai orang yang menyebut rakyat tidak meminta makan gratis, tidak cocok menjadi pemimpin.

“Orang yang bilang rakyat enggak minta makan untuk anaknya, saya kira otaknya agak lamban. Kalau orang otaknya enggak jalan, ya jangan jadi pemimpin,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sudah ada 76 negara di dunia yang menjalankan program makan siang gratis. Selain itu, kata dia, ada lima negara lagi yang merencanakan program serupa.

“Jadi, kita harus cepat-cepat. Anak-anak kita perlu makanan bergizi. Supaya apa? supaya anak-anak Indonesia akan tumbuh dengan kuat, ototnya kuat, tulangnya, yang paling penting cerdas otaknya,” kata dia. Ada tiga pasangan calon yang berlaga di Pilpres 2024. Mereka yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Adapun program internet gratis adalah salah satu program yang diusulkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Selain program tersebut, beberapa program unggulan lain yakni insentif guru ngaji, 17 juta lapangan kerja, KTP Sakti, hingga SMKN gratis langsung kerja.
(Zs/CNN)

Sentimen: positif (99.4%)