Sentimen
Cak Imin Dikritik, Sudah Dapat Contekan Tom Lembong tapi Tak Bisa Jawab Pertanyaan Gibran Soal LFP
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, mengkritik penampilan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang tidak memahami pertanyaan Gibran Rakabuming Raka soal lithium ferro phosphate (LFP) dalam debat cawapres. Akibatnya, Cak Imin diejek Gibran karena dianggap mengantongi contekan dari Co-captain Timnas AMIN, Tom Lembong.
"Dalam konteks Cak Imin, beliau hanya membacakan. Jika sudah diberi masukan (oleh Tom Lembong), kenapa Cak Imin juga tidak bisa memahami pertanyaan Mas Gibran? Masih tidak nyambung," kata Budiman dalam keterangan resminya.
Budiman juga mengungkit gelagat Cak Imin yang dicurigai anti-nikel oleh Gibran.
"Kalau Cak Imin memang tidak setuju dengan Tom Lembong yang memberi contekan itu, justru tidak apa-apa. Tapi ini tak paham tentang LFP yang sering disampaikan Pak Tom Lembong bahwa katanya mobil listrik tak lagi butuh nikel," tuturnya.
Di sisi lain, Budiman menyoroti pernyataan Tom Lembong yang mengungkit masalah contekan pidato Joko Widodo selama tujuh tahun sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden RI. Menurut Budiman, pernyataan tersebut mengindikasikan Tom Lembong melanggar etika profesional sebagai pembantu presiden.
"Ketidaketisan secara profesional ini akan membuat tidak nyaman bos lamanya, maupun bos barunya, karena itu akan berpotensi terjadi dengan mereka," kata eks kader PDI Perjuangan itu.
Budiman mengatakan, tindakan serupa mungkin akan dilakukan Tom Lembong jika Anies terpilih menjadi presiden dan dia menjadi penulis pidatonya. Di masa mendatang, Tom Lembong bisa saja mengungkit jasanya kepada Anies.
"Ini soal etika yang sering, yang selalu dibicarakan Pak Anies dan Cak Imin. Problem itu ada di tubuh mereka," tutur Budiman.
Aksi Saling Sindir Cak Imin dan GibranDalam salah satu segmen debat cawapres, Cak Imin menyinggung masalah etika karena Gibran berkali-kali mengajukan pertanyaan yang dianggap seperti tebak-tebakan.
"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya, termasuk kita diskusi, bukan tebak-tebakan definisi atau tebak-tebakan singkatan," kata Cak Imin.
Cak Imin ingin Gibran berdiskusi dengan menempatkan dirinya sebagai pengambil kebijakan.
"Jangan kalau kita tebak-tebakan definisi di sini, saya ragu, kita levelnya SD, SMP, atau jangan-jangan ijazah kita palsu semua di sini," ujarnya berkelakar.
Pernyataan itu disampaikan Cak Imin usai Gibran bertanya soal lithium ferro phosphate (LFP) dan menudingnya anti-nikel.
"Paslon nomor 1 dan tim suksesnya sering menggaungkan LFP, lithium ferro phosphate. Saya enggak tahu ini pasangan nomor 1 anti-nikel atau bagaimana? Mohon dijelaskan," kata Gibran
Cak Imin lalu menjawab, "Prinsipnya sederhana, di mana semua kembali ke etika. Sekali lagi etika, etika itu adalah etika lingkungan, apa pun yang menjadi kebijakan kita, menyangkut produksi, pengambilan tambang sumber daya alam, apapun yang digunakan untuk pembangunan bangsa ini, rujukannya adalah etika lingkungan."***
Sentimen: negatif (97%)