Sentimen
Positif (66%)
22 Jan 2024 : 20.04
Partai Terkait

Muhaimin Langsung Ngegas, Sindir soal Kepemilikan Lahan 500 Ribu Hektar

22 Jan 2024 : 20.04 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Muhaimin Langsung Ngegas, Sindir soal Kepemilikan Lahan 500 Ribu Hektar

KNews.id – Penampilan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar dalam debat keempat Pilpres 2024 semakin oke, Minggu, 21 Januari 2024. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu langsung menyindir pejabat yang menguasai lahan 500 ribu hektar.

“Jumlah rumah tangga petani gurem hampir 3 juta. Ini artinya 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki setengah hektar. Sementara ada seseorang yang memiliki tanah 500 ribu hektar yang diberikan oleh negara kepadanya,” sindir Muhaimin dalam Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu malam

Di sisi lain, Muhaimin juga prihatin dengan upaya pengadaan pangan nasional melalui food estate terbukti mengabaikan petani Indonesia, meninggalkan masyarakat adat, menimbulkan konflik agrarian dan merusak lingkungan.

“Ini harus dihentikan,” tegas Muhaimin.

Muhaimin mengingatkan, saat ini krisis iklim terjadi, dan bencana ekologi terjadi di mana-mana. Pemerintah, kata Muhaimin, harus serius mengatasi persoalan ini.

“Jangan hanya mengandalkan proyek giant sea wall yang tidak mengatasi masalahnya. Kita harus sadar krisis iklim harus dimulai dengan etika, etika lingkungan. Intinya keseimbangan antara manusia dan alam, tidak menang-menangan. Seimbang, namun kenyataannya saat ini tidak seimbang,” katanya.

Muhaimin juga menyoroti tentang anggaran mengatasi krisis iklim nilainya jauh di bawah sektor lainnya.

“Kita harus kembali bahwa pembangunan nasional harus berpijak pada keadilan. Keadilan iklim, keadilan ekologi, keadilan antargenerasi, keadilan agraria, dan keadilan sosial,” katanya.

Muhaimin Iskandar juga mengingatkan kembali pesan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari tentang petani sebagai penolong negeri.

“Petani adalah penolong negeri, akan tetapi hari ini kita menyaksikan negara dan pemerintah abai terhadap nasib petani dan nelayan,” kata Muhaimin.  (Zs/Kba)

Sentimen: positif (66.6%)