Sentimen
Positif (99%)
22 Jan 2024 : 01.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

Makna Mubeng Beteng Ribuan Relawan Ganjar-Mahfud DIY, Lestarikan Tradisi hingga Konsolidasi

22 Jan 2024 : 08.18 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Makna Mubeng Beteng Ribuan Relawan Ganjar-Mahfud DIY, Lestarikan Tradisi hingga Konsolidasi

YOGYAKARTA - Ribuan orang mengikuti acara jalan sehat Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta yang digelar Gabungan Relawan Ganjar Mahfud DIY (Garda Istimewa) Minggu (21/1/2024) pagi di Alun-alun Kidul Kompleks Kraton Yogyakarta.

Menurut koordinator penyelenggara Widihasto Wasana Putra, jalan sehat Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta yang dinisiasi oleh Gabungan Relawan Ganjar Mahfud DIY (Garda Istimewa) ini sengaja dipusatkan di Alun-alun Kidul karena memiliki tiga makna esensial. Selain menyambut pesta demokrasi juga sekaligus melestarikan budaya.

   

"Mubeng Beteng ini tak hanya berolahraga tapi sarat makna lain," ujar dia.

Makna pertama dari kegiatan ini adalah sebagai sarana merajut kebersamaan lintas komponen masyarakat menyambut pesta demokrasi. Harapannya Pemilu 2024 berjalan jujur adil dan bermartabat. Sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Kemudian pemilihan titik start dan finish di Kagungan nDalem Alun-Alun Selatan Kraton Yogyakarta adalah sebagai media edukasi sejarah kepada masyarakat luas akan keberadaan Kasultanan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa bagian dari NKRI.

"Pak Ganjar adalah salah satu pihak yang melahirkan UU Keistimewaan DIY. Kita tidak akan lupa,"

Keraton Yogyakarta yang berdiri sejak 1755 masih eksis dan menjadi salah satu pilar penyangga peradaban tidak hanya DIY tapi juga bagi Indonesia. Keraton juga simbol kecintaan warga Jogja terhadap NKRI karena bersedia bergabung ke NKRI pada saat merdeka dulu.

Ketiga sebagai sarana konsolidasi pemantapan relawan dan masyarakat luas untuk kemenangan Ganjar-Mahfud dalam Pemilu 2024. Dengan kehadiran ribuan peserta ini maka semakin jelas perjuangan harus semakin digelorakan.

"Kami yakin Ganjar-Mahfud menang satu putaran, " kata dia.

Widi menambahkan, kegiatan Mubeng Beteng ini juga merupakan salah satu upaya menjaga keistimewaan. Karena Kraton Yogyakarta juga memiliki ritual sama yang diselenggarakan setiap malam 1 Muharram atau malam 1 Suro.

tradisi Mubeng Beteng ini sendiri telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari DIY. Esensi tradisi ini sebagai momen untuk refleksi bersama, melakukan perenungan, kontemplasi dan memohon perlindungan untuk perjalanan setahun ke depan. Di mana peserta mubeng Beteng biasanya tidak diperkenankan berbicara atau Topo Bisu.

Di mana Para Abdi Dalem biasanya melepas kerisnya tanpa sandal berjalan karena ingin merasakan alam dan Tuhan di dalam perjalanan yang disimbolkan dengan ritual ini. Kegiatan ini awalnya adalaj kontemplasi merenung dan kemudian mengingat alam semesta dengan Mubeng Beteng itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(sal)

Sentimen: positif (99.4%)