Sentimen
Positif (44%)
22 Jan 2024 : 00.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Gunung

Debat Cawapres, Cak Imin: Pemerintah Abai Terhadap Petani dan Nelayan  

22 Jan 2024 : 00.55 Views 3

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Debat Cawapres, Cak Imin: Pemerintah Abai Terhadap Petani dan Nelayan  

pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadtratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari telah menegaskan bahwa petani adalah penolong negeri

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menilai pemerintah telah abai terhadap petani.

Padahal pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadtratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari telah menegaskan bahwa petani adalah penolong negeri.

“Hadratus syeikh KH Hasyim Asy'Ari pendiri Nahdlatul Ulama mengatakan, Petani adalah penolong negeri. Akan tetapi, hari ini kita menyaksikan negara dan pemerintah abai terhadap nasib Petani dan Nelayan kita,” kata Gus Imin saat mengawali debat Cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jakarta, Minggu, (21/1/2024).

Akui Punya Getaran yang Sama dengan Jokowi, Prabowo: Kadang-kadang Pengikut yang Ribut

Gus Imin menyampaikan bahwa dalam 10 tahun terakhir telah terjadi, dimana jumlah petani rumah tangga gurem yang hanya memiliki tanah setengah hektare. Namun, anehnya, ada seseorang yang mempunyai tanah hingga 500 ribu hektar.

“Hari ini kita menyaksikan bukti bahwa hasil sensus pertanian BPS menunjukkan bahwa sepuluh tahun terakhir ini telah terjadi jumlah petani rumah tangga gurem berjumlah hampir tiga juta,” imbuhnya.

“Ini artinya 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektare. Sementara ada seseorang yang memiliki tanah lima ratus ribu hektare sebagai kekuasaan yang diberikan negara kepadanya,” sambungnya.

Pemerintah juga, lanjut Cawapres dari Koalisi Perubahan itu, telah abai terhadap para petani. Seperti halnya membuat program Food Estate yang jelas-jelas gagal.

“Di sisi yang lain, kita sangat prihatin upaya pengadaan pangan nasional dilakukan Food Estate terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita, menghasilkan konflik agraria dan bahkan merusak lingkungan kita. Ini harus dihentikan,” pungkasnya.

Turun Gunung Dampingi Ganjar-Mahfud Kampanye Akbar di Bandung, Megawati Beberkan Alasannya

Sentimen: positif (44.4%)