Sentimen
Positif (100%)
21 Jan 2024 : 23.51

Dewan Pakar Timnas Tegaskan Komitmen AMIN Mengangkat Standar Pendidikan di Indonesia

21 Jan 2024 : 23.51 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Dewan Pakar Timnas Tegaskan Komitmen AMIN Mengangkat Standar Pendidikan di Indonesia

KNews.id –  Dewan Pakar Timnas AMIN Fahrus Zaman Fadhly mengatakan bahwa pasangan Calon presiden Anies Baswedan-Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar memberikan perhatian serius untuk kesejaahteraan guru dan tenaga kependidikan di Indonesia. Hal itu sebagai fondasi pendidikan berkualitas untuk kemajuan bangsa.

“AMIN berusaha memastikan bahwa para guru dapat sepenuhnya fokus dalam mendidik dan menginspirasi generasi masa depan,” kata Fahrus dalam diskusi.

Fahrus menegaskan, keseluruhan program dan kebijakan ini menggambarkan komitmen AMIN untuk memperbaiki kondisi kerja dan meningkatkan kesejahteraan para guru di Indonesia.

“Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan motivasi dan kinerja guru, tetapi juga secara keseluruhan akan mengangkat standar pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, komitmen pasangan AMIN juga bisa dilihat dari rekam jejak Anies Baswedan selama menjabat gubernur DKI Jakarta. Anies mengambil beberapa langkah penting dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru di DKI Jakarta.

Sedangkan Guru Besar UPI Didin Saripudin menilai visi, misi, dan program AMIN untuk peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru sudah bagus dan lengkap.

“Visi dan misi AMIN kita ketahui antara kesejahteraan dan kualitas, profesionalisme guru. Kemudian berpengaruh juga, jika kesejahteraan naik, maka kualitas (guru) meningkat, tetapi tidak otomatis,” ucap Didin. Di satu sisi mendorong kesejahteraan, di sisi lainnya intervensi untuk menaikkan kualitas guru dan calon guru.

“Oleh karena itu harus dibarengi dengan program peningkatan kualitas,” tuturnya. Sementara itu, Pengamat Pendidikan Kholid Harras menyampaikan bahwa jumlah guru di Indonesia sekitar 3,36 juta terdiri atas 52 persen PNS dan 48 persen non-PNS. Akan tetapi, masih banyak guru yang belum tercatat dalam daftar tersebut.

“Guru non-PNS, seperti guru honorer dan di yayasan ini nasibnya sampai saat ini belum jelas. Banyak guru yang hanya digaji Rp 300.000 per bulan, Rp 500.000 per bulan, Rp1 juta per bulan. Ini realitas. Jadi, ini kondisi para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa,” imbuh Kholid.  (Zs/Kba)

 

Sentimen: positif (100%)