20 Januari 2024 14:16 WIB

Khofifah nonaktif sebagai Ketum Muslimat NU mulai 21 Januari 2024.

Khofifah Indar Parawansa (tengah) mengawali rangkaian harlah ke-78 Muslimat NU (instagram/@khofifah.ip)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Khofifah Indar Parawansa akan melepas jabatannya sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Keputusan itu diambil berkaitan dengan posisinya sebagai Dewan Pengarah sekaligus Juru Kampanye paslon Pilpres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Insyaallah mulai besok (Minggu, 21 Januari 2024) saya nonaktif, kira kira begitu,” kata Khofifah kepada wartawan usai acara Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1).

Hadiri Acara BPD Tasikmalaya, Ridwan Kamil: Tak Ada Money Politic, Haram Hukumnya

Selain Ketum Muslimat NU, Khofifah juga akan nonaktif sementara sebagai pengurus PBNU karena terlibat dalam aktivitas politik terkait Pilpres 2024.

“Nanti malam saya akan menyampaikan surat PBNU untuk nonaktif karena saya juga salah satu ketua PBNU,” tuntas Khofifah yang juga Gubernur Jawa Timur itu.

Sebelumnya, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan pengurus-pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye Pilpres harus nonaktif dari jabatannya sampai akhir kontestasi.

Gus Yahya juga menyebut PBNU akan mengeluarkan surat keputusan (SK) penonaktifan pengurus yang berpartisipasi dalam kegiatan Pemilu.

"Sebentar lagi PBNU akan mengeluarkan SK dengan list yang rinci tentang para pengurus yang dinonaktifkan maupun yang harus mengundurkan diri dari jabatannya karena keterlibatan di dalam Pemilu. Kami sudah membuat rincian beberapa puluh orang pengurus dari berbagai tingkatan," ujarnya di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (18/1).