PIKIRAN RAKYAT – Beredar isu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bakal mundur dari jabatannya. Isu ini makin berkembang liar dan belum ada keterangan resmi dari pihak Kemenku atau dari Sri Mulyani secara pribadi.

Ekonom Faisal Basri sebelumnya juga menyampaikan bahwa Menkeu Sri Mulyani adalah Menteri yang secara moral paling siap untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju Jilid II. Hal itu disampaikan Faisal Basri dalam sebuah acara diskusi di Jakarta belum lama ini.

Tak hanya Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga dinilai siap mundur dari jabatannya. Alasan yang dikemukakan Faisal Basri soal Menteri yang siap mundur secara moral tak lain karena isu dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku takt ahu menahu isu tersebut. Mahfud bahkan baru tahu setelah didesak oleh awak media.

Baca Juga: Kasus DBD di Cimahi Meningkat, Masyarakat Harus Waspada dan Lakukan Ini

“Nggak tahu saya. Saya nggak tahu,” ujar Mahfud MD, Kamis 18 Januari 2024.

Mahfud MD juga menyebut tak pernah berbicara atau berdiskusi soal isu yang tengah berkembang di masyarakat ini. Sehingga Menkopolhukam ini tak bisa memberi ketarangan lebih lanjut.

Sementara itu, bantahan soal isu Sri Mulyani siap mundur datang dari Istana, tepatnya dari Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. Dia menegaskan seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap solid.

Para Menteri akan tetap membantu Jokowi dalam melaksanakan pemerintahannya hingga akhir masa jabatan Oktober 2024 mendatang. Ari pun kembali meminta awak media untuk bertanya soal isu yang beredar, kepada pihak yang menyuarakannya.

“Terkait isu yang sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada Menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan. Tanyakan saja ke pihak yang melontarkan isu tersebut,” ujar Ari Dwipayana.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan juga meminta semua pihak tak menyabarkan isu yang tidak benar. Dia menyinggung pentingnya penyelenggaraan Pemilu 2024 tanpa menjelekkan pihak lain.

“Lho, jangan suka bikin isu. 14 Februari saja, pemilu kita lihat nanti yang damai, pemilu yang gembira, jangan saling menjelekkan satu dengan yang lain. Ini kan kompetisi antar keluarga, antar saudara,” ucap Zulhas, Kamis 18 Januari 2024.

Zulhas pun menjawab alasan Sri Mulyani tidak hadir di acara rapat terbatas. Menurutnya, tidak ada persoalan apapun, sehingga Zulhas meminta wartawan tak menanyakan hal tersebut.***