Sentimen
Negatif (78%)
19 Jan 2024 : 07.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok, Yogyakarta

Partai Terkait

Pidato Politik di Yogya, AHY Ingatkan Potensi Perang Dunia III

19 Jan 2024 : 07.30 Views 2

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Pidato Politik di Yogya, AHY Ingatkan Potensi Perang Dunia III

Yogyakarta (beritajatim.com)– Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY melakukan agenda kunjungan ke Jateng dan Yogyakarta. Dalam kunjungan AHY di Yogyakarta dirinya memberikan pidato politik. Dari sekian banyak materi yang disampaikan satu hal menarik dalam pidatonya yakni tentang potensi perang dunia III jika bangsa Indonesia mudah terlena.

“Ada yang mengatakan, kita tidak perlu ikut campur dan bereaksi berlebihan. Ada juga yang bersuara, kita fokus urusan dalam negeri saja. Menurut kami, pandangan seperti ini kurang tepat. Kita hidup dalam tatanan dunia yang saling berkaitan dan mempengaruhi. Selain itu, konstitusi mengamanahkan kita untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia; yang diperjuangkan melalui politik luar negeri bebas aktif,” ungkap AHY saat menyampaikan pidato politik bertema Indonesia maju, kuat dan makin berperan di dunia di hadapan kader, simpatisan, tokoh, selebgram, elemen masyarakat serta mahasiswa dari 38 kampus di Sheraton Hotel Yogyakarta,Kamis (18/1/2024).

AHY mengingatkan Indonesia harus menjalankan politik bebas aktif sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi (UUD Negara Tahun 1945) dan telah dijalankan oleh Presiden Soekarno. Instabilitas politik global yang terjadi akhir-akhir ini dikuatirkan menimbulkan potensi perang dunia III.

Menurut AHY sejarah mencatat sejak Indonesia merdeka, di era Presiden Sukarno, Indonesia telah aktif berperan di dunia. Karenanya, Indonesia harus tetap peduli dan punya posisi. AHY menambahkan saat ini dunia semakin kompleks dan penuh dengan ketidakpastian, maka situasi global akan berpengaruh terhadap kondisi di negara kita. Utamanya, dari sisi ekonomi, yang ujungnya juga soal kesejahteraan rakyat.

AHY mencontohkan mie instan yang dikonsumsi sangat bergantung pada luar negeri terutama Ukraina. Adapun Ukraina saat ini berpersng dengan Rusia sehingga maka pasokan produksi gandum menjadi sangat terbatas. Akibatnya, gandum menjadi langka. Kelangkaan gandum, mengakibatkan harganya meroket. Karena harga yang semakin mahal, maka daya beli rakyat menurun.

Ancaman itu, sel konflik laten berpotensi memicu instabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik; mulai dari isu kedaulatan Taiwan berbarengan dengan isu reunifikasi Tiongkok – Taiwan, konflik Semenanjung Korea, sengketa Laut Tiongkok Selatan, hingga hadirnya Pakta Pertahanan AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat.

“Benturan kekuatan militer negara Barat dan Tiongkok, bisa pecah kapanpun di kawasan ini. Jika perang Rusia-Ukraina yang nun jauh di Eropa Timur sana, memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi dunia, termasuk Indonesia; lalu apa jadinya jika ancaman perang itu benar-benar pecah di Asia Timur, atau Laut Tiongkok Selatan. Yang jaraknya lebih dekat dengan kita, baik secara geografis, emosional, maupun relasi ekonomi dan perdagangan,” imbuh AHY.

Selain itu, AHY menambahkan jangan anggap remeh potensi penggunaan senjata nuklir dan senjata pemusnah masal lainnya. Jika terjadi miskalkulasi dan insiden tak terduga, bukan tidak mungkin perang besar itu bisa menjadi ancaman nyata di wilayah kita. Bahkan berpotensi terjadinya Perang Dunia ke-III.

Dibagian lain AHY menegaskan serangan Israel ke Palestina semakin membabi-buta bahkan cenderung mengabaikan hukum perang dan humaniter. Melalui media, bisa menyaksikan rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas sipil, telah menjadi sasaran operasi militer Israel.

Karena itu, Indonesia mengutuk tindakan tersebut, dan demi kemanusiaan dan keadilan menyerukan untuk segera dihentikan.

Dibagian lain dirinya juga mengimbau segenap kader dan simpatisan Partai Demokrat DIY untuk terus mendukung pemenangan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Turut hadir dalam pertemuan itu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edie Baskoro Yudhoyono dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, jajaran akademisi, berbagai elemen masyarakat seperti veteran, pensiunan TNI/Polri, guru GTT, mahasiswa, selebgram, tokoh agama, seniman dan berbagai elemen warga lainnya. [aje]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Sentimen: negatif (78%)