Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Cs Siap Mundur, Ini Alasannya

18 Jan 2024 : 16.14 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Cs Siap Mundur, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Senior INDEF Faisal Basri buka-bukaan mengenai pernyataannya soal sejumlah menteri yang berencana mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo.

Selain Sri Mulyani Indrawati yang akan mundur dari kursi menteri keuangan, dan Basuki Hadimuljono sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Faisal mengatakan, daftar menteri yang akan mundur selanjutnya ialah yang merupakan teknokrat, bukan berasal dari partai.

"Pertama itu yang saya tekankan adalah para menteri yang tergolong teknokrat, soalnya kalau dari partai agak susah ya," kata Faisal Basri dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Kamis (18/1/2024).

-

-

Faisal menjelaskan, kabar keinginan para menteri yang merupakan teknokrat itu dia anggap sebagai hal yang logis, karena teknokrat orang yang memiliki nilai etik dan moral yang kuat, baik itu ekonomi seperti Sri Mulyani, maupun nonekonom seperti Basuki.

"Nah teknokrat itu memiliki standar nilai etika tidak tertulis, jadi kalau dia diminta oleh atasannya yang akhirnya melanggar aturan dia bilang sorry enggak mau, tidak bisa, kalau bapak mau terus atau ibu mau terus silahkan saya mundur," tuturnya.

"Karena ekonom nonekonom juga teknik segala macam ya Ada standar nilai, standar keilmuan, menurut saya standar keilmuan itu, standar itu sudah dilewati, jadi sudah melampaui batas," tegas Faisal.

Faisal mengatakan, standar nilai yang mengganggu perasaan para menteri yang berniat mundur itu ialah terlalu banyaknya intervensi yang masuk dalam tugas dan fungsi mereka untuk kepentingan politik tertentu. Apalagi yang terkait dengan penggunaan anggaran negara.

"Jadi Pak Jokowi ini ingin keliling Indonesia gitu 2024 lebih intens, bagikan apalah gitu ya, 'wah itu anggarannya belum ada di APBN pak', 'tapi uangnya ada?' diusahakan pak,' 'laksanakan'. Itu kan kalau dilakukan crime karena setiap sen dari APBN itu harus persetujuan, enggak bisa di jumbalit-jumbalitkan begitu, nah mulai resah teman-teman ini," kata Faisal menirukan percakapannya dengan seorang yang ia sebut menteri selain Sri Mulyani dan Basuki.

Oleh sebab itu, Faisal mengatakan bahwa para menteri itu akan mundur pada waktunya. Ia juga menekankan para menteri itu harus mundur demi menyelamatkan kepentingan negara.

"Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai juga, nah muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu," tutur Faisal.

Sebelumnya, media asing Reuters menurunkan laporan yang dirangkum dari lima narasumber di lingkaran Jokowi. Empat dari lima narasumber meminta anonim.

Menurut sumber Reuters, beberapa tokoh yang pernah bekerja sama dengan Jokowi selama satu dekade mengatakan mereka merasa dikhianati oleh pemimpin yang pernah melambangkan generasi kepemimpinan baru, yang tidak terbebani oleh hubungan dengan pemerintahan mantan penguasa otoriter Soeharto.

Salah satu mantan loyalis dan tangan kanan Jokowi, Andi Widjajanto, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai gubernur Badan Ketahanan Nasional pada hari yang sama dengan keputusan Mahkamah Konstitusi untuk bergabung dengan kampanye Ganjar Pranowo, yang kini bersaing ketat melawan Prabowo dan putra presiden.

Andi menyebut waktu pengunduran dirinya "disengaja" dan terang-terangan mengkritik presiden. "Sebagai orang yang sudah lama bekerja dengan Jokowi, saya sangat-sangat kecewa padanya," kata Andi.

Dua sumber Reuters yang dekat dengan Jokowi mengatakan bahwa mereka masing-masing telah diberitahu oleh dua menteri kabinet yang berbeda bahwa mereka secara pribadi terkejut dengan keputusan pengadilan dan pengumuman pencalonan Gibran.

Salah satu sumber tersebut mengungkapkan beberapa menteri kabinet Jokowi tampak hampir menangis dalam sebuah rapat setelah keputusan pengadilan soal syarat cawapres diloloskan.

Sayangnya, tidak ada satupun menteri yang dilaporkan terlibat dalam pertemuan tersebut atau merasa kecewa dengan tindakan Jokowi yang bersedia mengomentari laporan Reuters itu.


[-]

-

Faisal Basri Hitung Kereta Cepat Balik Modal 1 Abad Lebih
(haa/haa)

Sentimen: negatif (99.8%)