Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, Dubai, Serang
Tokoh Terkait
AS Kembali Gempur Yaman, Serang Fasilitas Rudal Balistik Houthi
iNews.id Jenis Media: Nasional
WASHINGTON, iNews.id - Militer Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan ke posisi kelompok Houthi di Yaman, Selasa (16/1/2024). Serangan ditujukan ke fasilitas rudal balistik anti-kapal Houthi itu dilakukan setelah rudal menghantam kapal milik Yunani di Laut Merah.
Gedung Putih mengklaim serangan lanjutan AS itu menghancurkan rudal balistik Houthi yang siap diluncurkan. Disebitkan ada empat rudal anti-kapal Houthi yang terkena serangan.
"Kami tidak ingin memperluas masalah. Houthi punya pilihan yang harus diambil dan mereka masih punya waktu untuk membuat pilihan yang tepat, yaitu menghentikan serangan sembrono ini," kata Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby, dikutip dari Reuters.
Kelompok Houthi sebelumnya menegaskan tak gentar dengan serangan AS dan Inggris ke wilayahnya. Mereka akan tetap menyerang kapal-kapal Israel atau terkait dengan negara Yahudi itu yang melintasi Laut Merah atau Laut Arab. Serangan itu merupakan bentuk solidaritas kepada warga Jalur Gaza, Palestina, yang menjadi target serangan Israel.
Gangguan terhadap pelayaran di Laut Merah mendorong kenaikan harga barang-barang konsumen di Eropa. Dua kepala kelompok perbankan internasional yang menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, mengungkapkan kekhawatiran krisis ini akan menyebabkan tekanan inflasi yang pada akhirnya menunda atau membalikkan penurunan suku bunga yang bisa membahayakan harapan soft landing ekonomi AS.
CFO DP World Yuvraj Narayan mengatakan gangguan ini juga akan memukul impor Eropa.
“Harga barang ke Eropa dari Asia akan jauh lebih tinggi. Konsumen Eropa akan merasakan dampaknya. Hal ini akan lebih berdampak pada negara maju dibandingkan negara berkembang,” kata direktur keuangan perusahaan logistik yang berbasis di Dubai, UEA, tersebut.
Di Spanyol, empat pabrik ban Prancis Michelin berencana menghentikan produksi lagi akhir pekan ini sebagai dampak lebih lanjut dari penundaan pengiriman bahan mentah.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: negatif (100%)