Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Tadarus Awal Tahun, Jombang Menggugat Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo Subianto
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
Bedah buku itu dilangsungkan di Warkop Lakabudi Kabupaten Jombang Jawa Timur, Selasa 16 Januari 2024
JOMBANG, JITUNEWS.COM- Sejumlah Kelompok Gerakan Jombang Menggugat bersama Gerak 98 menggelar Tadarus Awal Tahun Kupas Tuntas Buku Hitam Prabowo Subianto, Sejarah Kelam Reformasi 98.
Bedah buku itu dilangsungkan di Warkop Lakabudi Kabupaten Jombang Jawa Timur, Selasa 16 Januari 2024.
Inisiator Jombang Menggugat, Syahrozi mengatakan Buku Hitam ini bisa menjadi pembuka cakrawala kita khususnya Generasi Muda untuk melek dan sadar bahwasanya dalam memilih pemimpin itu harus dilihat dari rekam jejaknya.
Kaget Instagram Mahfud Md Diretas, Ganjar: Keamanan Siber Kita Perlu Perhatian
"Apalagi kita merasakan situasi hari ini banyak terjadi pelanggaran-pelalnggaran mulai dari konstitusi yang ditabrak hingga adanya upaya untuk melanggengkan kekuasaan dengan berbagai cara yang sangat diluar nalar," ujar Syahrozi.
Pada kesempatan yang sama, Tokoh masyarakat Jombang Sadat Al-Mahiri mengapresiasi adanya buku hitam Prabowo Subianto.
Hal ini dikarenakan peristiwa Orde Baru banyak generasi muda yang belum paham dan tidak merasakan langsung. Sehingga penting bagi mahasiswa yang mendapatkan mandat sebagai agen intelektual untuk sama-sama membangkitkan nalarnya agar sama sama kita memperjuangkan cita-cita reformasi yang masih belum terlaksana dengan baik.
"Apalagi dalam menuju Indonesia Emas 2045 yang terdiri dari 4 elemen yakni peningkatan Sumber Daya Manusia, Ketahanan Ekonomi, pembangunan dan ketahanan nasional harus diperkuat dengan adanya Demokrasi yang tokoh. Tanpa Demokrasi, semua itu akan percuma dan tak kan pernah terwujud sampai kapanpun," ujarnya.
Selanjutnya Joko Fatah yang merupakan Ketua dari Forum Rakyat Jombang, mengingatkan kepada kita semua bahwa jangan sampai Indonesia memiliki pemimpin yang tempramental seperti Prabowo Subianto dan cenderung bisa otoriter.
"Apalagi dalam membaca buku ini, kita bisa langsung tersadar mengenai rekam jejaknya yang begitu kejam terhadap aktifis-aktifis pada waktu itu," tuturnya.
Dia mengungkapkan sebagai aktifis yang merasakan langsung peristiwa Malari hingga Peristiwa 98, sangat trauma bila otoritarianisme yang pernah terjadi di Orde Baru kembali bangkit.
"Apalagi kita lihat seksama adanya upaya tersebut ketika Prabowo berpasangan dengan Gibran yang notabenenya adalah Putera Mahkota Jokowi untuk bisa melanggengkan rezim ini. Sehingga penting bagi kita untuk lebih cerdas dalam memilih pemimpin," tuturnya.
Soal Maruarar Pamit PDIP, Ganjar Duga Dukung Capres Pilihan Jokowi
Sentimen: positif (99.9%)