Sentimen
Negatif (99%)
16 Jan 2024 : 21.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London, New York

Harga Minyak Dunia Merosot Usai OPEC+ Batal Pangkas Produksi

16 Jan 2024 : 21.05 Views 8

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

Harga Minyak Dunia Merosot Usai OPEC+ Batal Pangkas Produksi

tirto.id - Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Hal itu dipicu pembatalan rencana pemangkasan produksi minyak mentah OPEC+.

Dikutip dari Antara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terperosok 2,51 dolar AS atau 3,38 persen, menjadi menetap di 71,83 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terpuruk 2,10 dolar AS atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada 76,26 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengklaim tidak melihat kemungkinan adanya kesepakatan pemotongan produksi minyak OPEC+ dalam pertemuan pekan depan. Sebab, beberapa negara anggota telah sukarela mengurangi produksi bulan lalu.


"Saya kira tidak akan ada langkah baru, karena baru sebulan yang lalu keputusan tertentu dibuat mengenai pengurangan sukarela produksi minyak oleh beberapa negara," kata Novak seperti dikutip oleh surat kabar Izvestia.

Dalam beberapa hari terakhir, produsen OPEC+ terkemuka telah memberikan serangkaian pesan yang bertentangan tentang langkah kebijakan minyak berikutnya. Akibatnya, sulit untuk memprediksi hasil pertemuan berikutnya.


Sebelumnya, peringatan Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman kepada para spekulan di pasar minyak menyebabkan ekspektasi pengurangan produksi lagi.

Setelah seminggu komentar Pangeran Abdulaziz, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pengurangan produksi minyak diperlukan untuk mempertahankan tingkat harga tertentu. Kerugian di sesi ini dibatasi oleh optimisme Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy tampak di dekat kesepakatan untuk memangkas pengeluaran dan menaikkan plafon utang pemerintah sebesar 31,4 triliun dolar AS, dengan sedikit waktu luang untuk mencegah risiko gagal bayar.

Penurunan harga minyak juga dipicu oleh aksi ambil untung para investor mengalami kenaikan berturut-turut dalam tiga sesi sebelumnya.

Sentimen: negatif (99.8%)