Sentimen
Positif (66%)
16 Jan 2024 : 00.03
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Tokoh Terkait

Update Harga Pangan 29 Mei 2023: Daging Ayam Rp38.750/ Kg

16 Jan 2024 : 00.03 Views 2

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

Update Harga Pangan 29 Mei 2023: Daging Ayam Rp38.750/ Kg

tirto.id - Harga sejumlah komoditas pangan seperti daging ayam, bawang putih hingga cabai rawit hijau mengalami kenaikan. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga daging ayam ras segar mencapai Rp38.750 per kilogram di pasaran, Senin (29/5/2023).

Sebelumnya harga daging ayam dibanderol Rp38.670 per kilogram pada Jumat (26/5/2023). Sementara itu, saat ini daging ayam paling mahal terdapat di Papua Barat dibanderol Rp44.300 per kilogram. Sementara paling murah di Gorontalo yaitu dijual Rp25.600.

Selain daging ayam, bawang putih juga terpantau naik. Harganya mencapai Rp38.750 per kilogram. Sebelumnya, bawang putih dibanderol Rp38.700 per kilogram di pasaran.

Cabai rawit hijau pun kompak naik dibanderol Rp37.500 per kilogram. Sebelumnya, harga cabai rawit dipatok Rp37.250 per kilogram di pasaran.


Sementara itu, telur ayam saat ini dibanderol Rp31.700 per kilogram. Sebelumnya, harga telur mencapai Rp31.900 per kilogram. Paling mahal harga telur ayam dibanderol Rp40.000 per kilogram di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Untuk diketahui sebelumnya, harga daging ayam terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Abdullah Mansuri menilai kenaikan harga daging ayam dipicu harga pakan yang mahal.


abnya memang dari awal harga DOC atau anakannya nya tinggi. Harga DOC itu tembus hingga Rp8.000. Nah faktor yang paling kuat di awal itu adalah sebelum harga DOC naik itu adalah pakan. Pakannya tinggi, maka secara otomatis itu berpengaruh terhadap harga,” tutur Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Abdullah Mansuri ketika dihubungi Tirto, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Dia menjelaskan produksi terjadi dan membuat stok di pasaran menjadi berkurang.

“Jika pakannya tinggi, maka produksi akan terganggu, yang harusnya memproduksi satu ton katakanlah mereka akan mengurangi tonasenya. Karena memang produksi pakannya tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia berharap pemerintah mulai dari Kementerian Perdagangan, Pertanian hingga Bapanas pendampingan peternak dan pedagang. Hal itu dilakukan agar harga daging ayam kembali stabil.

“Pendampingan sebenarnya yang diperlukan peternak dan juga pedagang. Kemudian, pendampingan yang seharusnya dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, atau Badan Pangan Nasional (Bapanas) itu harus melakukan advokasi atau pendampingan terhadap peternak-peternak,” ucapnya.

Sentimen: positif (66.7%)