Sentimen
Positif (100%)
14 Jan 2024 : 09.40

Tak Ada yang Salah dari Kapolri

14 Jan 2024 : 16.40 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Tak Ada yang Salah dari Kapolri
Jakarta -

Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Korpus Bemnus), Muksin Mahu, menilai tidak ada yang salah dari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan. Muksin menyebut pernyataan itu salah satu bentuk tanggung jawab Kapolri.

"Tidak ada yang salah ketika apa yang disampaikan oleh bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal melanjutkan estafet kepemimpinan ke depan itu sangat wajar bagi kami selaku generasi muda," kata Mahu dalam keterangannya, Minggu (14/1/2024).

"Bagi kami selaku generasi muda yang memaknai imbauan estafet kepemimpinan ke depan yang di lontarkan oleh Bapak Kapolri adalah bagian daripada ucapan selaku pemimpinan yang juga punya fungsi dan tanggung jawab yang sama untuk dapat melihat dan membawa masa depan keberlanjutan negeri ini secara baik ke depan," imbuhnya.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahu mengatakan Pemilu yang akan dihadapi kali ini adalah pemilu yang sangat penting dan menentukan bagaimana nasib bangsa ke depan. Karena itu, dia meminta tidak ada pihak yang memprovokasi masyarakat lain.

"Karena sejauh ini tahapan Pemilu telah berjalan dengan baik jangan sampai isu-isu yang muncul lalu kemudian mengganggu fokus Polri untuk mensukseskan Pemilu 2024," ucapnya.

Dia mengingatkan agar masyarakat tidak gampang mencurigai sesuatu. Hal ini bertujuan agar Pemilu 2024 berlangsung aman dan damai.

"Kita tidak boleh gampang mencurigai dan salah memaknai sebuah perkataan yang sudah di lontarkan oleh sesorang, karena tidak ada arahan atau pernyataan spesifik yang menunjukan dukungan ke salah satu calon manapun, justru apa yang disampaikan Bapak Kapolri itu agar dapat bisa mengingatkan kembali ke semua capres yang maju untuk bisa melanjutkan kepemimpinan ke depan," katanya.

Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan narasi negatif yang menyudutkan Jenderal Sigit. Menurutnya, narasi negatif itu muncul dari cara pandang yang salah.

"Kami juga selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh sejumlah pandangan-pandangan yang sudah menafsirkan pernyataan Bapak Kapolri tersebut dengan cara yang salah secara pandangan intelektual, dan mari kita sama-sama selalu waspada terhadap ancaman dan gangguan dalam pelaksanaan pemilu 2024 ini," katanya.

Mahu mengaku tidak menginginkan sejumlah pihak memanfaatkan situasi ini untuk hal negatif. Dia meminta semua pihak berpikir jernih menghadapi situasi seperti ini.

"Kami tidak mau perbedaan pandangan lalu kemudian di manfaatkan oleh oknum-oknum yang punya kepentingan pribadi lalu sengaja memprovokasi kondisi dan salah menafsirakan bahasa atau kata yang pada akhirnya bukan pemimpin yang kita cari tetapi yang kita cari adalah perbedaan pandangan dan kemudian yang kita peroleh adalah konflik antar sesama," ucapnya.

Penjelasan Polri soal Pernyataan Kapolri

Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan, secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan kesatuan dalam keberagaman hingga cooling system.

"Kami perlu sampaikan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkaitcooling system," kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Trunoyudo mengatakan estafet kepemimpinan yang dimaksud adalah keberlanjutan dari Presiden RI ke-1 Ir Sukarno sampai era Presiden ke-7 Joko Widodo. Dia mengatakan perlunya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap pemimpin.

"Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir Sukarno sampai Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya," ujarnya.

Trunoyudo menegaskan netralitas institusi Polri di Pemilu 2024. Kapolri pun, menurutnya, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas.

"Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasanya Polri netral sebagaimana amanah pada UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2," ucapnya.

Trunoyudo memastikan Polri berkomitmen dalam mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. "Tentunya Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan damai tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa," lanjutnya.

(zap/knv)

Sentimen: positif (100%)