Sentimen
Negatif (100%)
13 Jan 2024 : 23.34
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jayapura

Kasus: Narkoba

Tokoh Terkait

Kerusuhan di Papua Nugini, TNI Perketat Perbatasan

14 Jan 2024 : 06.34 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Kerusuhan di Papua Nugini, TNI Perketat Perbatasan

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia memperketat pengawasan perbatasan dengan Papua Nugini (PNG) menyusul kerusuhan yang terjadi di negara tersebut. Kerusuhan tersebut dipicu oleh protes para aparatur sipil negara (ASN) PNG atas pemotongan gaji yang dilakukan oleh pemerintah.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen TNI Richard TH Tampubolon memerintahkan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 122/TS di Kampung Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, untuk bersiaga. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya kerusuhan yang telah menewaskan 16 orang di PNG.

Richard mengatakan, potensi keamanan dan pertahanan Indonesia dapat terancam karena kerusuhan tersebut. Terlebih, ada oknum-oknum yang hendak memanfaatkan situasi guna melakukan aksi kriminal lintas negara.

"Kerusuhan yang terjadi di PNG perlu kita antisipasi, jangan sampai berimbas mengganggu situasi keamanan di perbatasan, kalian yang jaga di perbatasan ini harus lebih waspada lagi," kata Richard dikutip dari keterangan persnya, Sabtu (13/1/2024). 

"(Terutama) terkait lintas negara, eksodus masyarakat PNG, penyelundupan senjata api, penyelundupan narkoba maupun tindak ilegal lainnya," kata Pangkogabwilhan III.

Richard juga menuturkan, pengawasan perbatasan tersebut juga menitikberatkan pada sinergi TNI dan masyarakat atas pengawasan praktik kriminal lintas negara. Adapun kriminal lintas negara yang dimaksud, Richard menyebutkan seperti pengamanan pelintas batas ilegal, mewaspadai penyelundupan narkoba antar negara, eksodus masyarakat PNG, penjual senjata api ilegal dan kegiatan ilegal lainnya.

"Kita antisipasi dengan cara melakukan pembinaan teritorial dan komunikasi sosial, seperti Pengobatan Masyarakat, menjadi guru, berkebun dan lain-lainnya," kata Richard.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape pada Kamis (11/1/2024) berjanji untuk menindak pelanggaran hukum setelah 16 orang tewas dalam kerusuhan di dua kota terbesar di negara tersebut. 

Kekerasan pecah di Ibu Kota Papua Nugini, Port Moresby, pada Rabu malam setelah sekelompok tentara, petugas polisi dan penjaga penjara melancarkan protes terhadap pemerintah.

Massa yang marah membakar gedung-gedung dan menggeledah toko-toko.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: negatif (100%)