Papua Nugini Rusuh, Perdana Menteri Marape Berlakukan Keadaan Darurat
iNews.id Jenis Media: Nasional
PORT MORESBY, iNews.id - Perdana Menteri Papua Nugini James Marape memberlakukan keadaan darurat, Kamis (11/1/2024), menyusul kerusuhan dan penjarahan di negaranya. Kerusuhan yang meluas di Papua Nugini merenggut 16 nyawa, bertambah dari sebelumnya 15 orang.
Dia memberhentikan sementara kepala kepolisian serta beberapa pejabat tinggi di kementerian keuangan. Pemerintah juga menyelidiki penyebab pasti kerusuhan yang bermula di Ibu Kota Port Moresby itu.
Menurut Marape, ada indikasi yang mengarah pada penggerakan massa menjadi anarkistis hingga terjadi penjarahan dan pembakaran tempat-tempat bisnis.
“Ada bukti kerusuhan terorganisasi yang terjadi,” katanya, dalam konferensi pers, seraya menegaskan pemerintah berupaya menegakkan demokrasi dan supremasi hukum.
Sekitar 1.000 personel militer, lanjut dia, disiagakan untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut.
Kekerasan di Papua Nugini bermula pada Rabu (10/1/2024) setelah polisi dan pegawai negeri sipil (PNS) menggelar aksi mogok. Polisi dan aparatur negara melakukan demonstrasi memprotes pemotongan gaji. Mereka menuduh pemerintah mengambil gaji mereka karena menaikkan pajak.
Namun demonstrasi berubah menjadi kerusuhan yang tak terkendali. Massa menyerang toko-toko dan tempat bisnis untuk menjarah dan membakarnya.
Kedutaan Besar China di Port Moresby menyatakan beberapa warganya terluka ringan. Toko-toko milik warga China juga menjadi sasaran vandalisme dan penjarahan.
Pemerintah membantah telah memungut pajak tamabahan dari polisi dan PNS seraya menjelaskan ada kesalahan administrasi. Permasalahan ini dalam penyelidikan.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: negatif (99%)