LENGKONG,AYOBANDUNG — Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat ini sedang menjadi sorotan karena penampilannya saat debat pada Minggu petang lalu, salah satunya saat ia membahas kenaikan gaji PNS, TNI, Polri.

Saat debat tersebut Anies Baswedan menyinggung soal kenaikan gaji PNS, TNI, Polri di era presiden SBY lebih banyak dibandingkan Presiden Jokowi.

Seperti diketahui bahwa jargon Anies Baswedan adalah perubahan maka ia dan wakilnya Cak Imin sering menyinggung mengenai pemerintahan presiden Jokowi salah satunya mengenai kenaikan gaji PNS, TNI, Polri.

Menurut Anies Baswedan TNI dan Polri sudah bekerja dengan luar biasa maka harus diberikan hormat dan terima kasih.

Ia juga mengatakan kebijakan yang diberikan Presiden Jokowi tidak lebih baik dari Presiden SBY.

Bahkan ia membandingkan kenaikan gaji PNS, TNI, Polri di dua era pemerintahan tersebut.

Baca Juga: Diserang Habis-habisan Anies dan Ganjar, Ridwan Kamil: Prabowo Subianto Memiliki Sikap Kenegarawanan

“Dari sisi kebijakan menurut saya lebih parah di era SBY naik gaji hingga 9 kali tapi diera ini hanya 3 kali dan nanti tahun depan, mungkin karena akan pemilu mungkin,” ujar Anies Baswedan dikutip dari youtube MerdekaDotCom Kamis, 11 Januari 2023.

Ia juga menyebut bahwa tukin yang diberikan hanya 80 persen serta alutsista belas yang mengincar keselamatan para TNI Polri.

“Tukin hanya 80 persen, lihat di kementerian keuangan, PUPR menterinya mengusahakan peningkatan tukin, lalu kita lihat alutsista bekas, yang resikonya adalah keselamatan dari TNI kita mereka bekerja keras tapi tidak didukung maka dari itu menurut saya skornya dibawah 5 kalau 5 ketinggian,” ujar Anies .

Presiden Jokowi pun menanggapi kenaikan gaji PNS yang dibahas Anies Baswedan dalam debat.

Menurutnya keadaan fiskal dan ekonomi berbeda-beda maka keputusan untuk menaikan atau tidak gaji ASN harus melalui pertimbangan yang matang.

Ia juga mengatakan jika fiskal Indonesia dalam posisi tertekan oleh eksternal seperti saat covid, perang dagang, geopolitik yang tidak memungkinkan.

Baca Juga: Kinerja Prabowo sebagai Menhan Dinilai Rendah Anies-Ganjar, Jokowi Respons Begini

Maka tidak mungkin kenaikan gaji bisa diselenggarakan. Namun ia menekankan bahwa semua itu sudah melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang.

“Jika fiskal Indonesia dalam posisi tertekan oleh eksternal seperti saat covid, perang dagang, geopolitik yang tidak memungkinkan ya tidak mungkin kita lakukan, semua melalui pertimbangan dan kalkulasi yang matang,” ujar Jokowi.