Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan, Sleman, Solo, Serang
Tokoh Terkait
PKS Puji Ma'ruf Amin Tak Komentari Substansi Debat Capres karena Etika
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
Mardani menilai seharusnya pemimpin negara bersikap seperti itu.
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengapresiasi sikap Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam menjaga jarak dari kontestasi Pilpres 2024. Dia memuji orang nomor dua Indonesia itu karena tak mengomentari substansi debat capres dengan pertimbangan etika.
“Salam takzim pak Kiyai Maruf Amin, begitu seharusnya pemimpin negara. Tidak jadi komentator apalagi cawe-cawe capres pakai fasilitas negara. Sekali lagi salam hormat Kiayi,” kata Mardani dalam keterangan tertulis, disitat Kamis (11/1).
Ma'ruf sebelumnya enggan menanggapi jalannya debat ketiga Pilpres 2024 dari segi substansi. Baginya, masyarakat yang lebih patut memberi penilaian.
Wapres Ma'ruf Amin Salam Metal di HUT ke-51 PDIP, JK: Ya Enggak Apa-apa, Jokowi Juga Begitu
"Saya kira masyarakat sendiri lah bagaimana ketika masalah substansinya itu mana yang baik, mana yang kurang baik, mana yang bagus. Tidak etis kalau saya masuk ke substansi," tutur Ma’ruf di Sleman, Selasa (9/1).
Meski begitu, Ma'ruf mengakui debat Pilpres 2024 lebih hidup dan menarik ketimbang debat yang ia lakoni pada 2019 lalu.
"Saya kira menarik itu dibanding dulu waktu saya, sekarang lebih hidup ya perdebatannya," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru menganggap debat capres yang digelar di Istora Senayan pada Minggu (7/1) lalu sebagai ajang saling serang antarcapres. Menurutnya, forum tersebut seharusnya digunakan untuk mengemukakan gagasan.
"Saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1).
Jokowi menambahkan, ‘serangan’ secara personal tak akan mengedukasi masyarakat. Mantan Wali Kota Solo itu pun berharap KPU memperbaiki format debat.
Ingatkan Jokowi Netral di Pemilu 2024, JK Sebut Sudah Sumpah ke Al-Quran dan Undang-UndangSentimen: positif (95.5%)