Sentimen
Positif (98%)
12 Jan 2024 : 02.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ankara

Tokoh Terkait

Ukraina Ngeluh Senjata Bantuan dari Barat Dialihkan ke Israel untuk Perang di Gaza

12 Jan 2024 : 09.24 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Ukraina Ngeluh Senjata Bantuan dari Barat Dialihkan ke Israel untuk Perang di Gaza

ANKARA, iNews.id - Ukraina mengeluhkan bantuan senjata untuk negaranya dari negara-negara Barat dialihkan ke Israel untuk perang di Jalur Gaza, Palestina. Perang Israel dengan pejuang Palestina di Gaza berlangsung sejak 7 Oktober dan kemugkinan akan berlangsung lama.

Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasyl Bodnar mengatakan, serangan Israel ke Gaza memengaruhi pasokan senjata dari Barat ke negaranya. Bukan hanya itu, perang di Timur Tengah juga mengubah persepsi masyarakat internasional terhadap konflik Rusia-Ukraina.

“Media internasional telah mengalihkan perhatiannya ke arah ini sehingga ada yang berpendapat bahwa perang di Ukraina telah berakhir,” kata Bodnar, dikutip dari Anadolu, Rabu (10/1/2024).

Dia menambahkan, dinamika politik dalam negeri di negara-negara Barat juga menjadi faktor penentu yang memengaruhi bantuan senjata. Mereka menganggap bantuan senjata untuk Israel harus lebih diutamakan.

Bodnar mencontohkan perbedaan pendapat mengenai bantuan senjata ke Ukraina yang erat kaitannya dengan politik menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS). Dia juga menyinggung soal sikap pemerintah Hongaria dan Slovakia serta blokade yang dilakukan petani terhadap truk Ukraina di gerbang perbatasan Polandia. Negara-negara yang awalnya mendukung Ukraina dalam berperang melawan Rusia, berbalik menjauhi.

Soal ekspor gandum, dia mengevaluasi rute baru yang digunakan kapal Ukraina setelah kesepakatan Laut Hitam tidak diperpanjang oleh Rusia. Menurut Bodnar, lebih dari 500 kapal telah melewati koridor baru tersebut sejak September. Kapal-kapal tersebut, yang berlayar dari pelabuhan Odessa, membawa 14 juta ton makanan selama periode tersebut.

Rusia menarik diri dari perjanjian ekspor gandum Laut Hitam pada Juli 2023. Alasannya, Rusia menganggap komitmen negara-negara yang terkait dengan perjanjian tidak melaksanakan komitmennya. 

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: positif (98.8%)