Aliyudin Sofyan | Kamis, 11/01/2024 17:01 WIB

Capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (Foto: Dok. Ist)

BANYUWANGI, Jurnas.com – Keluarga Besar Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Karangdoro, Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur membantah keras isu mendukung pasangan capres-cawapres 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Pasalnya, seluruh pengurus dan santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Karongdoro telah memberikan dukungan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam Blokagung masih mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar,"  kata Dr. KH. Ahmad Munib Syafaat, Lc, M.EI, pengasuh dan sekretaris umum Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Kamis (11/1/2024).

Menurut pria yang biasa disapa Gus Munib, berita yang selama ini beredar tidak benar. Menurutnya,  pernyataan KH Hisyam Syafaat. bukan mendukung pasangan calon, melainkan mendukung Mahfud MD sebagai Menko Polhukam.

"Kiai Hisyam menyatakan mendukung Mahfud MD dalam kapasitas sebagai Menkopolhukam," katanya.

Ia menegaskan, agenda kunjungan Mahfud MD ke Pondok Pesantren Darussalam Blokagung tetapi bukan sebagai Cawapres melainkan kunjungan kerja Menkopolhukam.

"Waktu itu semua keluarga besar sedang di luar kota. Dan yang ada di pondok hanya Kiai Hisyam. Saat itu Kiai Hisyam menyatakan dukungan bukan sebagai Cawapres. Sekali lagi kami tegaskan dukungan keluarga besar Blokgung tetap pada AMIN," tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Gus Munib juga mengirimkan video resmi pernyataan langsung KH Muhammad Hasyim Syafaat.

Dalam video tersebut KH Hasyim secara tegas mendukung pasangan Anies-Muhaimin.

"Mencermati situasi politik nasional, menimbang serta melihat rekam jejak seluruh Calon Presiden dan Wakil Presiden yang ada, maka Pondok Pesantren Darussalam Blokagung mendukung pasangan Calon Presiden H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. dan Dr. Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si. (AMIN)," demikian video pernyataan resmi Kiai Hasyim sekaligus membantah pemberitaan yang sudah beredar di masyarakat.