Jubir Menhan Pamer Pembelian 42 Jet Tempur Rafale, Jubir AMIN: Perbaiki Kata-katanya!
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Juru Bicara Menteri Pertahanan (Jubir Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim Prabowo Subianto membeli 42 jet tempur rafael. Itu dipersoalkan Jubir Amin, Said Didu.
“Perbaiki kata-katanya,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Kamis (11/1/2024).
Ia menegaskan, pembelian alat perang bukan oleh Prabowo. Tapi Kementerian Pertahanan menggunakan APBN.
“Menhan gunakan uang rakyat lewat APBN yang cukup besar untuk membeli pesawat tempur Rafale,” jelasnya.
Ia meminta Dahnil tak asal klaim. Lebih jujur bahwa pengadaan alat perang uangnha bukan dari kantong Prabowo.
“Jangan klaim gunakan uang rakyat seakan uang Prabowo,” terangnya.
Ungkapan Didu itu bermula saat Dahnil mengunggah di akun X nya terkait pembelian 42 pesawat tempur rafael.
LPertahanan Udara kita akan semakin Kuat Menhan @prabowo Datangkan 42 Pesawat Tempur Rafale Dari Prancis,” klaim Dahnil.
Ia bilang itu bentuk komitmen Menteri Prabowo Subianto untuk memperkuat pertahanan Indonesia dan memberikan alutsista terbaik bagi TNI. Pada tanggal 8 Januari 2024 kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga sejumlah 18 unit secara resmi telah efektif (8/1).
“Sebelumnya Kemhan RI telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation, produsen pesawat terbang terkemuka dari Prancis, pada bulan September 2022 sejumlah 6 unit dan bulan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Secara total pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit,” paparnya.
Ia bilang, dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini Dassault Aviation selaku produsen akan langsung memulai proses pembuatan 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4.5. Guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia.
Ia menjelaskan, rafael merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara – negara anggota NATO. Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Kelebihan Rafale lainnya, kata dia, kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh “Beyond Visual Range” (BVR) METEOR dan MICA.
Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2500 peluru/menit.
“Pesawat Rafale pertama akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026. Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara,” tandasnya.
(Arya/Fajar)
Sentimen: positif (88.3%)