Sentimen
Negatif (99%)
10 Jan 2024 : 21.32
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Ekonomi Sulit Jadi Alasan Terbesar Publik Tak Puas kepada Jokowi

11 Jan 2024 : 04.32 Views 2

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Ekonomi Sulit Jadi Alasan Terbesar Publik Tak Puas kepada Jokowi

Jakarta: Survei Indonesia Political Opinion (IPO) memaparkan 25 persen responden tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebagian besar responden yang tak puas alasanya karena sulitnya ekonomi. "48,7 persen responden tidak puas karena kondisi ekonomi dinilai sulit," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis survei secara daring, Rabu, 10 Januari 2024. Dedi mengatakan 22,5 persen responden tidak puas karena harga sembako mahal. Kemudian, 18 persen responden lainnya menyoroti minimnya lapangan pekerjaan. "Selanjutnya terjadi banyak korupsi 8,6 persen dan banyak tenaga kerja asing 1,6 persen," papar dia.   Menariknya, kata Dedi, responden yang mempermasalahkan isu oligarki dalam pemerintahan Jokowi sangat sedikit. Cuma 0,6 persen yang tidak puas karena menganggap Jokowi hanya mementingkan kelompoknya. "Satu sisi mungkin masyarakat tidak peduli. Tapi mungkin di sisi lain tidak begitu tertarik karena menganggap oligarki adalah isu elite," ujar dia. Survei IPO dilakukan pada 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Responden survei mencapai 1.200 orang yang telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung. Margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Jakarta: Survei Indonesia Political Opinion (IPO) memaparkan 25 persen responden tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebagian besar responden yang tak puas alasanya karena sulitnya ekonomi.
 
"48,7 persen responden tidak puas karena kondisi ekonomi dinilai sulit," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis survei secara daring, Rabu, 10 Januari 2024.
 
Dedi mengatakan 22,5 persen responden tidak puas karena harga sembako mahal. Kemudian, 18 persen responden lainnya menyoroti minimnya lapangan pekerjaan.
"Selanjutnya terjadi banyak korupsi 8,6 persen dan banyak tenaga kerja asing 1,6 persen," papar dia.
 
 
Menariknya, kata Dedi, responden yang mempermasalahkan isu oligarki dalam pemerintahan Jokowi sangat sedikit. Cuma 0,6 persen yang tidak puas karena menganggap Jokowi hanya mementingkan kelompoknya.
 
"Satu sisi mungkin masyarakat tidak peduli. Tapi mungkin di sisi lain tidak begitu tertarik karena menganggap oligarki adalah isu elite," ujar dia.
 
Survei IPO dilakukan pada 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Responden survei mencapai 1.200 orang yang telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.
 
Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung. Margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(AGA)

Sentimen: negatif (99.8%)