Sentimen
Negatif (100%)
9 Jan 2024 : 21.21
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Al Azhar Indonesia

Kab/Kota: Jati

Partai Terkait

Serangan Anies dan Ganjar ke Prabowo Jadi Perdebatan Tanpa Pemenang, Malah Bisa Jadi Bumerang

10 Jan 2024 : 04.21 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Serangan Anies dan Ganjar ke Prabowo Jadi Perdebatan Tanpa Pemenang, Malah Bisa Jadi Bumerang

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpikir serangan terhadap Prabowo Subianto telah meninggalkan perdebatan tanpa pemenang.

"Mengenai serangan, tidak ada yang memenangkan perdebatan karena metodenya tidak elegan. Cara yang elegan adalah cara yang lembut, cara yang baik, cara yang menyenangkan bagi orang untuk mendengar dan melihat," katanya.

Menurutnya, serangan terhadap Prabowo Subianto bahkan bisa menjadi bumerang bagi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Misalnya, bagaimana elektabilitas Ganjar menurut jajak pendapat telah menurun setiap kali dia dan partainya, PDIP, mengkritik Prabowo.

Akan tetapi, Ray Rangkuti percaya Anies dan Ganjar harus terus menyerang Prabowo jika mereka ingin menang. Sebab, itu akan menunjukkan sikap mereka.

"Bagi Pak Anies, tidak ada cara lain karena sikapnya berbeda (dengan Prabowo). Karena itu, dia perlu menunjukkan itu. Sebagai perbandingan, sikap Ganjar lebih moderat," ucapnya.

Prabowo Subianto berkampanye untuk melanjutkan program Jokowi, sementara Anies Baswedan menginginkan perubahan. Di sisi lain, Ganjar Pranowo ingin melanjutkan apa yang dia yakini sebagai program bagus di bawah kepemimpinan Jokowi sambil memperkenalkan skemanya sendiri.

Ray Rangkuti percaya Prabowo Subianto mungkin juga ingin menyerang balik lawan-lawannya selama debat. Namun, tidak memiliki banyak bahan untuk melakukannya karena mantan gubernur tidak pernah terlibat dalam masalah pertahanan.

Mengutip survei pascadebat yang menunjukkan bagaimana Prabowo Subianto dianggap bernasib paling miskin, dia juga berpikir menyerang menteri pertahanan tidak akan menyakiti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Debat pemilu bisa sangat berpengaruh karena, menurut survei, hampir 30 persen pemilih potensial masih ragu-ragu," ucap Ray Rangkuti.

Serangan Anies dan Ganjar ke Prabowo

Media asing turut mengikuti debat ketiga Capres yang digelar pada Minggu 7 Januari 2024. Salah satunya adalah media yang berbasis di Singapura, Channel News Asia.

Mereka menyoroti bagaimana Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menjadi sasaran serangan dari dua lawannya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Hal itu pun dinilai berpotensi menurunkan peluang kemenangan Menteri Pertahanan tersebut.

Bahkan, analis CNA mengatakan bahwa serangan oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo akan berlanjut sampai debat terakhir Capres yang akan berlangsung pada 4 Februari 2024.

"Saya pikir pola ini (menyerang kandidat lain) akan terus diulang untuk mengekspos kelemahan saingan sebagai bagian dari upaya untuk mencari dukungan publik, terutama swing voters," kata pakar politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN), Wasisto Rahajo Jati.

Akan tetapi, analis politik Ray Rangkuti dari think tank Lingkar Madani yang berbasis di Jakarta mengatakan bahwa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo hanya mengambil keuntungan dari fakta bahwa Prabowo Subianto adalah menteri pertahanan saat ini.

"Karena argumen Pak Prabowo selama ini selalu, tidak perlu banyak bicara (ke publik dan media). Yang penting adalah bekerja, bekerja, bekerja," ucapnya.
"Akan tetapi, ketika dua kandidat lainnya bertanya tentang pekerjaannya, dia tidak bisa menjelaskan dirinya sendiri," ujar Ray Rangkuti menambahkan.

Meskipun ada pola bahwa Prabowo Subianto diserang oleh dua lainnya, Wasisto Rahajo Jati meragukan efektivitas serangan tersebut.

"Saya pikir itu tergantung pada persepsi publik, karena pada dasarnya serangan itu adalah bagian dari upaya untuk menarik perhatian publik terhadap kemampuan pemecahan masalah masing-masing calon presiden," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari CNA.***

Sentimen: negatif (100%)