Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Kasus: nepotisme
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Kekayaan Bukan Aib, Apalagi Pernah Anda Pakai
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO - Fahri Hamzah gusar Anies ungkit aset tanah Prabowo. Fahri mengatakan itu tak etis. Apalagi kata Fahri, aset tersebut pernah digunakan oleh Anies.
“Kalau pernah mencicipi kekayaan orang yg halal bersyukurlah. Jgn cela pribadinya. Kekayaan itu bukan aib. Apalagi pernah anda pakai. Legal dan halal lagi. Gak etis banget sih. Terus terang ane keberatan cara ente. Gak sopan. Yg punya badan mungkin diam. Tapi yg tau kan marah,” cuit Fahri Hamzah di akun X @Fahrihamzah.
Postingan Fahri tersebut ditanggapi @_riverheaven.
“Pak Capres anda debat semalam kalah … gimana??!?
Kurang persiapan agaknya🤟,” tulis @_riverheaven.
Akun @_riverheaven juga mengunggah postingan, “Ketika Mentrinya kalah debat, ini jawaban Presiden
”Tanyakan ke Menteri Pertahanan ”
Gimana mau jadi Presiden, jadi Menteri saja gak kompeten.
Bahayanya NEPOTISME. Jangan pilih Presiden dan Wakil Presiden hasil Nepotisme, gak bisa kerja!! asalbukanprabowogibran.”
Akun @SahabatAKost menulis,
"Pak yang kuat yah, yang sehat, kupastikan poto Bapak dan Mas Gibran yang terpajang di setiap kelas nanti pak, aku PASTIKAN!”
Sementara akun @islamgateid menulis, “Alhamdulillah kami belum pernah mencicipi kekayaan orang, makanya mau tanya bgaimna rasanya?”
“Yang marah ya orang-orang kaya, yang takut ketika berada di kubu opoisisi.
Eh gimana?” cuit @wepe20_ menjawab unggahan Fahri.
Sekadar diketahui, Debat Ketiga Capres-Cawapres digelar malam tadi di Istora, Senayan, dan disiarkan secara langsung beberapa stasiun televisi.
Dalam debat tersebut, Anies beberapa kali membuat Prabowo emosi, karena mempertanyakan soal alutsista bekas yang diadakan Kemenhan. Juga menyoroti aset tanah Prabowo yang luas, sementara banyak prajurit TNI yang tidak punya rumah.
Prabowo yang emosional, menantang Anies untuk berbicara pakai data. Dia malah meminta Anies, juga Ganjar untuk bertemu dalam kesempatan yang lain, untuk “perang” data.
Sentimen: negatif (79.8%)