AYOBANDUNG.COM - Pada suatu hari di Jalan Daan Mogot, Jakarta, kejadian penangkapan Saipul Jamil, seorang pedangdut ternama, menjadi pusat perhatian publik.

Kejadian tersebut menjadi kontroversial karena adanya sosok oknum berjaket polisi yang ikut terlibat dalam penangkapan dan diduga sebagai penyusup.

Dalam rekaman video yang menjadi viral di media sosial, oknum berjaket polisi terlihat mendominasi proses penangkapan Saipul Jamil.

Sosok ini juga terlibat secara kasar terhadap Saipul Jamil, memicu pertanyaan besar terkait apakah prosedur penangkapan sesuai dengan standar yang berlaku.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi, dengan tegas membantah bahwa sosok oknum berjaket polisi tersebut adalah anggota kepolisian.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Kiky Saputri Salah Pilih Pasangan, Elektabilitas Malah Turun hingga Sarankan Ubah Nama Kampanye Jadi Begini

Dalam keterangan resminya, Syahduddi menyatakan, "Ada orang diduga anggota menggunakan jaket bertuliskan polisi, itu ternyata bukan anggota Polsek Tambora. Itu akan kami selidiki juga", ujarnya dikutip dari Youtube KompasTV.

Video penangkapan yang memperlihatkan kehadiran sosok berjaket polisi ini memicu reaksi dramatis dari warganet dan masyarakat yang menilai kejadian tersebut mencolok.
Kapolres Syahduddi berjanji untuk menyelidiki semua pihak yang terlibat selain polisi dalam penangkapan Saipul Jamil.

Dalam jumpa pers di Mapolsek Tambora, Syahduddi menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil, "Makanya kami menurunkan propam (Profesi dan Pengamanan) untuk melakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait dengan peristiwa tersebut."

Meskipun banyak spekulasi dan simpang siur beredar di media, Kapolres menegaskan bahwa penangkapan dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.

Baca Juga: Alvin Lim Diserang Balik usai Sebut Ferdy Sambo Tak Pernah Tidur di Sel Tahanan, Terancam Dapat Hal Ini!

"Kami sudah melihat tayangan video, yang mengetuk kaca, yang memukul tersangka S ini dan yang memaki-maki dengan bahasa kasar setelah dikroscek itu bukan anggota kami," tambahnya.

Kapolres juga membantah adanya suara tembakan dalam kejadian tersebut, menegaskan bahwa itu adalah informasi yang tidak benar. "Tidak ada letupan tembakan," tegasnya.

Dalam menjelaskan kronologi kejadian, Syahduddi menyatakan bahwa petugas mengejar mobil Saipul dari wilayah Kedaung Kali Angke. Kejar-kejaran tersebut berakhir di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, di tempat kejadian perkara (TKP).

"Makanya kami menurunkan propam (Profesi dan Pengamanan) untuk melakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait dengan peristiwa tersebut."

Syahduddi memastikan bahwa proses penangkapan dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran prosedur yang terjadi.

Kejadian ini masih menjadi sorotan dan menjadi misteri bagi publik, terutama terkait keterlibatan sosok berjaket polisi dalam penangkapan Saipul Jamil.

Publik menantikan hasil penyelidikan untuk memahami sepenuhnya kronologi dan kebenaran di balik kejadian ini.***