Pamekasan (beritajatim.com) – Prabowo Subianto dipastikan kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia, khususnya pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Pencalonan tersebut sekaligus menjadi pencalonan yang ketiga bagi Ketua Umum Partai Gerindra, sebab sebelumnya ia juga sempat mencalonkan diri sebagai presiden, yakni pada Pemilu 2014 dan 2019 silam.

Namun dalam dua kali kesempatan ‘bertarung’ pada pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut, ia selalu gagal merealisasikan niat menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Pada pemilu 2014, Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa. Mereka kalah bersaing dengan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden RI.

Baca Juga: 54 TPS di Pamekasan Berpotensi Rawan Konflik

Pemilu selanjutnya, Prabowo Subianto berpasangan bersama Sandiaga Salahuddin Uno. Kali ini mereka kembali bersaing dengan Joko Widodo yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin. Lagi dan lagi, Prabowo Subianto kembali kalah untuk kedua kalinya secara beruntun.

Pemilu Presiden di Madura
Pada pelaksanaan Pemilu 2014 di Provinsi Jawa Timur, pasangan Jokowi-JK mengungguli pasangan Prabowo-Hatta dengan keunggulan di 24 kabupaten/kota berbanding 14 kabupaten/kota untuk pasangan Prabowo-Hatta.

Pasangan Jokowi-JK mendapatkan 53,17 persen suara, berbanding sebanyak 46,83 persen suara milik pasangan Prabowo-Hatta dengan selisih sebesar 6,34 persen.

Namun pasangan Prabowo-Hatta, mampu ungguli telak atas pasangan Jokowi-JK di seluruh kabupaten di Pulau Garam, Madura. Meliputi Bangkalan dengan perolehan sebanyak 644.608 suara (81,20 persen) berbanding sebanyak 149.258 suara (18,80 persen).

Pamekasan; Prabowo-Hatta mendapat sebanyak 378.652 suara (73,69 persen) berbanding sebanyak 135.178 suara (26,31 persen). Sampang; sebanyak 474.752 suara (74,47 persen) berbanding sebanyak 162.785 suara (25,53 persen), serta Sumenep; dengan suara sebanyak 332.956 (57,57 persen) berbanding sebanyak 245.410 suara (42,43 persen).

Baca Juga: Prabowo Subianto Tawarkan 17 Program Strategis Indonesia Jadi Negara Termakmur

Hal yang sama juga terjadi pada Pemilu 2019, Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno, kembali kalah untuk kedua kalinya dari Joko Widodo yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin, khususnya di Provinsi Jawa Timur.

Berdasar rekapitulasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat dukungan sebanyak 16.231.668 suara (65,79 persen). Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi mendapat 8.441.247 suara (34,21 persen) atau selisih sebanyak 7.790.421 suara.

Berbeda dengan pemilu sebelumnya, Prabowo gagal mempertahankan kenangan atas Jokowi di salah satu kabupaten Pulau Garam, Madura, yakni di kabupaten Bangkalan. Saat itu, pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat dukungan sebanyak 440.129 suara berbanding sebanyak 322.131 suara milik Prabowo-Sandi.

Namun tiga kabupaten lainnya di Madura, Prabowo kembali menang telak atas Jokowi. Pamekasan; Jokowi-Ma’ruf mendapat dukungan 102.931 suara berbanding 531.561 suara Prabowo Sandi, disusul Sampang; Jokowi-Ma’ruf sebanyak 187.189 suara berbanding 570.597 suara Prabowo-Sandi, Sumenep; Jokowi-Ma’ruf mendapat 242.305 suara berbanding 436.931 suara milik Prabowo-Sandi.

Saat ini, Prabowo Subianto kembali mencalonkan sebagai presiden untuk ketiga kalinya secara beruntun. Ia berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka dan akan berhadapan dengan dua pasangan lainnya, yakni Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Pada pelaksanaan pesta rakyat lima tahunan pada 2024 mendatang, akankah sosok Prabowo Subianto akan kembali mendapat dukungan dari masyarakat Madura, khususnya di kabupaten Pamekasan. [pin/ted]