Puluhan TPS di Labuhanbatu Kebanjiran, KPU Siapkan Langkah Alternatif
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Labuhanbatu, Gatra.com - KPU Labuhanbatu, Sumut memperkirakan sekitar 30-an TPS Pemilu tahun 2024 masih tergenang air hingga saat ini. Kondisi tersebut dikarenakan masih terusnya curah hujan yang tinggi. Sehingga, terdapat beberapa wilayah khususnya yang berdekatan dengan alur sungai, tergenang luapan.
Ketua KPU Labuhanbatu, Zafar Siddik Pohan, dihubungi Sabtu (6/1/2024) menjelaskan, sesuai data sementara, terdapat sekitar 30-an TPS yang ditetapkan di wilayah pesisir pantai, masih kebanjiran. Tinggi air berdasarkan laporan dari PPK, masih di kisaran 1 meter. "Laporan masih dari PPK Kecamatan Bilah Hilir, ada sekitar 36 TPS," ujarnya.
Pihaknya pun telah melakukan monitoring sekaligus pemantauan wilayah yang berpotensi kebanjiran pasca tingginya intensitas curah hujan belakangan ini. Dari 9 kecamatan di Labuhanbatu, menurut Zafar ada sebagiannya berada di wilayah dataran rendah serta bahkan diapit oleh 2 sungai, yakni Sei Barumun dan Sei Bilah.
Sehingga, sangat berpotensi mengalami kebanjiran. Maka, sejak awal dia selalu meminta kepada PPK agar terus meminta laporan dari PPS wilayah yang rawan akan genangan air. Tidak sampai di sana, berbagai prediksi kemungkinan gangguan faktor cuaca yang akan mempengaruhi proses pemungutan suara pada Pemilu 2024 mendatang, selalu diperhatikan mereka.
"Jika hujan terus, mungkin selain banjir, juga fasilitas umum seperti jalan bisa rusak. Maka, kepada PPK agar terus memantau perkembangan di lokasi TPS," terang Zafar.
Dia sendiri meyakini, jika situasi cuaca masih saja seperti saat ini, bisa mungkinkan laporan terkait lokasi TPS yang kebanjiran, akan terus bertambah. Menurutnya, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan PPK maupun PPS, diantaranya mencari lokasi TPS pengganti jika memang sangat diperlukan sekaligus posisi aman penyimpanan logistik.
"Kita juga terus berkoordinasi dengan pihak pemerintahan dan stakeholder lainnya dalam hal mengantisipasi kendala saat pemungutan dan penghitungan," papar Zafar Siddik Pohan.
Sementara, Ketua PPK Bilah Hilir, Basuki dihubungi mengaku kondisi tersebut. Namun, terdapat siklus dengan perhitungan setiap setengah bulannya, yakni pasang besar dan pasang mati yang selalu terjadi. Setelah berlalunya pasang besar, sambung Basuki, maka akan masuk pasang mati yang mengartikan bahwa air genangan di permukiman akan beralih menuju wilayah perairan.
"Sudah mulai terlihat surut, karena masuk pasang mati. Kalau pasang besar, air laut naik, ditambah dengan hujan, makanya banjir. Kau situasi terakhir ini, seperti masuk pasang mati," paparnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Labuhanbatu, Wahyudi menanggapi, Panwascam dan PKD juga telah melakukan pengawasan terkait potensi TPS yang tergenang banjir pada hari pemungutan dan penghitungan suara, 14 Februari 2024 mendatang.
"Terus melakukan koordinasi kepada pihak KPU dan jajaran untuk menyiapkan lokasi TPS alternatif sebagai pengganti TPS yang tidak bisa digunakan pada 14 Februari mendatang," ujarnya.
Sentimen: netral (72.7%)