Sentimen
Negatif (100%)
7 Jan 2024 : 11.55
Tokoh Terkait

Kenali Jenis-jenis Bencana yang Berpotensi Terjadi di Musim Hujan

7 Jan 2024 : 18.55 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

Kenali Jenis-jenis Bencana yang Berpotensi Terjadi di Musim Hujan
Jakarta -

Beberapa jenis bencana berpotensi terjadi di masa memasuki puncak musim hujan 2024 di Indonesia. Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi terjadinya bencana di musim hujan. Seperti potensi bencana hidrometeorologi.

Secara umum, bencana hidrometeorologi ada banyak jenisnya. Mulai dari badai siklon tropis, badai petir, badai es, tornado, curah hujan ekstrem, banjir, embun, suhu dingin, dan lain-lain. Di antaranya, ada bencana yang berpotensi terjadi di musim hujan.

Berikut ini beberapa jenis bencana yang berpotensi terjadi di musim hujan, sebagaimana dikutip detikcom dari situs resmi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana):

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut BMKG, banjir adalah bencana luapan air yang meredam tanah yang biasanya kering. Bencana banjir dapat terjadi sebagai limpahan air dari badan air, seperti sungai, danau, atau laut, di mana air melewati atau memecah tanggul, yang mengakibatkan sebagian air keluar dari batas atau mungkin terjadi karena air hujan di tanah yang sudah jenuh.

Kejadian banjir cenderung terjadi pada daerah yang memiliki topografi lebih rendah dari sekitarnya. Menurut BNPB, banjir dominan terjadi di wilayah yang memiliki topografi lebih rendah dan berbarengan dengan terjadinya musim penghujan. Namun belakangan ini banjir bisa jadi berada di wilayah dataran tinggi, tetapi dari sisi topografinya lebih rendah dari sekitarnya.

Menurut BMKG, tanah longsor adalah bencana yang terjadi di lingkungan, yang ditandai oleh kemiringan lereng yang curam dan landai dengan sudut tertentu, pegunungan hingga tebing pantai atau di dasar laut. Dalam banyak kasus, tanah longsor dipicu oleh peristiwa tertentu, seperti:

Hujan lebat;Gempa bumi;Lereng miring untuk membangun jalan;dan banyak lainnya.

Curah hujan ekstrem adalah curah hujan yang jatuh di suatu lokasi tertentu dengan intensitas tinggi melebihi batas atas curah hujan biasanya (normalnya), yang terjadi dalam kurun waktu tertentu (menit, jam, hari, bulan). Demikian penjelasan menurut BMKG.

Penyebab curah hujan ekstrem terjadi dipicu oleh pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus) yang masif dan mencapai atmosfer yang tinggi. Selain curah hujan intensitas tinggi, awal cumulonimbus juga umumnya dapat disertai golakan angin kencang, hujan es dan potensi puting beliung.

Angin kencang adalah naiknya kecepatan angin lebih dari 27,8 kilometer (km) per jam dari wilayah dengan tekanan udara yang lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan udara lebih rendah. Demikian penjelasan menurut BMKG.

Apabila terjadi angin kencang secara tiba-tiba atau mendadak yang berlangsung hujan beberapa detik atau menit, maka disebut sebagai gusty. Kejadian ini berkaitan dengan pertumbuhan awan cumulonimbus. Angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang.

Sedikit berbeda dengan angin kencang, menurut BMKG, angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatang tinggi yakni lebih dari 63 kilometer (km) per jam, yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit hingga beberapa menit.

Secara umum, bencana angin puting beliung biasanya terjadi pada siang hingga sore hari saat pergantian musim hujan ke musim kemarau atau yang disebut musim pancaroba. Bencana angin puting beliung berpotensi merusak lingkungan hingga merobohkan bangunan.

Demikian penjelasan tentang jenis-jenis bencana di musim hujan yang berpotensi untuk terjadi, sehingga masyarakat dapat mewaspadainya. Masyarakat juga diimbau untuk senantiasa mengecek update perkembangan cuaca. Semoga bermanfaat!

(wia/imk)

Sentimen: negatif (100%)