KNews.id – Kubu Ganjar-Mahfud mengaku heran karena kebebasan berpendapat yang merupakan hak setiap warga negara dibungkam dan dikriminalisasi. Pasalnya, kasus berita hoax soal aparat tidak netral di pemilu 2024 yang menyeret Juru Bicara (Jubir) TPN, yaitu Aiman Witjaksono naik ke penyidikan.

“Kami agak kecewa mengapa hal-hal terkait kebebasan berpendapat kini mendapat tantangan serius karena diperhadapkan dengan hukum. Padahal seharusnya hukum itu melindungi hak rakyat dalam hal kebebasan berpendapat, bukan malah sebaliknya dibungkam dan dikriminalisasi,” kata Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy saat dihubungi. Di sisi lain, Ronny tetap menghormati segala keputusan aparat terhadap kasus Aiman Witjaksono. Pihaknya bakal terus mengikuti seluruh prosedur hukum yang berlaku.

“Tapi apapun itu kita akan terus hadapi proses hukum yang terjadi terhadap Mas Aiman. Kami di TPN sedang membahas strategi hukum dalam hal pendampingan terhadap Mas Aiman,” ucap Ronny.

Tak hanya itu, Ronny kembali mengingatkan kepada seluruh aparat penegak hukum untuk bersikap netral dalam proses pemilu 2024. Ronny mengaku heran lantaran kasus Aiman secara tiba-tiba terjadi menjelang kontestasi pilpres.

“Lepas dari proses hukum itu, kami dari TPN kembali mengingatkan penegak hukum dalam hal ini aparat Polri untuk tetap netral di pemilu dan tidak menggunakan hukum sebagai instrumen dalam rangka menekan tim-tim paslon, tim capres tertentu. Soalnya, kami heran mengapa semua serba kebetulan dan bersamaan tim-tim capres tertentu mendapat tekanan dari sisi hukum,” kata Ronny.

“Tentu saja saya tidak menuduh, tapi ini menjadi pertanyaan karena semua serba kebetulan sehingga publik perlu terus memantau dan mengingatkan aparat penegak hukum untuk tetap netral dalam Pemilu 2024 ini,” imbuhnya. Sebagai informasi, Kasus dugaan berita bohong atau hoax soal tuduhan aparat tidak netral di Pemilu 2024 yang menyeret Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono naik ke penyidikan. Polda Metro Jaya memastikan hal itu.

“Yang jelas (saat ini) sudah naik sidik (penyidikan)” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak, Jumat 29 Desember 2023. Dengan naiknya status kasus tersebut ke tingkat penyidikan maka polisi menemukan adanya tindak pidana. Ade menyampaikan gelar perkara dilakukan penyidik pada Kamis kemarin.

Ade menambahkan, pihaknya bakal kembali memanggil sejumlah saksi dalam kasus ini termasuk Aiman untuk diperiksa ditahap penyidikan. “Melakukan gelar perkara untuk perkara terlapor AW naik sidik. Nanti, nanti kita update (rencana tindak lanjutnya)” kata Ade.

(Zs/Viv)