Sentimen
Positif (100%)
3 Jan 2024 : 10.13

Alasan Realisasi Anggaran Ketahanan Pangan 2023 Capai Rp 112,7 Triliun

3 Jan 2024 : 10.13 Views 2

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Alasan Realisasi Anggaran Ketahanan Pangan 2023 Capai Rp 112,7 Triliun

MerahPutih.com - Pemerintah mencatatkan pertumbuhan anggaran ketahanan pangan tahun 2023 utamanya dipengaruhi oleh dukungan penyediaan pupuk dan bantuan pangan kepada masyarakat. Realisasi anggaran ketahanan pangan disalurkan melalui K/L, non-K/L, serta transfer ke daerah.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi anggaran ketahanan pangan sepanjang tahun 2023 naik signifikan sebesar 29,6 persen menjadi Rp112,7 triliun.

Baca Juga:

Gibran Janji Buka 19 Juta Lapangan Kerja Baru

"Kalau dilihat lima tahun terakhir, 2023 ini naik sangat signifikan 29,6 persen, tambahkan karena antisipasi El Nino dan berbagai program yang dilakukan oleh kementerian/lembaga (K/L) untuk memperbaiki ketahanan pangan,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023, di Jakarta, Selasa (2/1).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi anggaran pangan pada 2019 tercatat sebesar Rp 80,7 triliun, 2020 sebesar Rp 74,5 triliun, 2021 sebesar Rp 86 triliun, dan 2022 sebesar Rp 88,8 triliun.

Ia menegaskan, anggaran pada 2023 ditingkatkan dalam rangka meningkatkan ketersediaan/produktivitas, akses, dan kualitas pangan, baik pertanian maupun perikanan. Selain itu, juga untuk meningkatkan taraf ekonomi serta melindungi petani dan nelayan.

Realisasi melalui K/L diberikan untuk budi daya tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan sebesar Rp 1,8 triliun, bantuan alat/mesin pertanian Rp 684 miliar, pembangunan bendungan baru dan lanjutan Rp 12,5 triliun, bantuan benih Rp 36 miliar, bantuan ternak Rp 242,9 miliar, serta bantuan pangan pengendalian kerawanan dan kewaspadaan pangan dan gizi Rp 42 miliar.

Sementara realisasi melalui non-K/L dilakukan melalui penyaluran subsidi pupuk 6,1 juta ton senilai Rp 42,1 triliun serta bantuan pangan tahap I dan penyaluran beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) senilai Rp 9,8 triliun.

Adapun realisasi melalui transfer ke daerah digunakan untuk penanganan jalan pertanian senilai Rp 4,1 triliun, rehabilitasi jaringan irigasi Rp 1,5 triliun, sarana dan prasarana pertanian Rp 653,3 miliar, serta dana ketahanan pangan dan pertanian bagi 1.132 kelompok masyarakat senilai Rp 292,7 miliar.

Di bulan Desember 2023, pemerintah telah mengucurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga yang terdampak fenomena El Nino. Pemberian BLT diberikan kepada keluarga penerima manfaat sebesar Rp 400.000.

Program bantuan itu berlangsung selama dua bulan, yaitu pada November dan Desember. Penyaluran bantuan ini akan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening masing-masing penerima.

Pemerintah menetapkan penerima BLT Rp18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM), yakni penerima sembako. Sedangkan, penerima bantuan beras ialah 21,3 juta KPM, yang terdiri dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan/atau penerima bantuan sembako.

Penerima bantuan sembako memperoleh kedua bantuan, baik BLT maupun bantuan beras. Program BLT akan diberikan kepada masyarakat melalui Kementerian Sosial, sedangkan program bantuan beras akan diberikan oleh Badan Pangan Nasional. (Asp)

Baca Juga:

Kondisi Stok Pangan Saat Nataru

Sentimen: positif (100%)