Sentimen
Negatif (98%)
1 Jan 2024 : 10.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Brebes

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Refleksi Penegakan Hukum, Mahfud Klaim Berperan Ungkap Kasus Sambo, Pinjol dan Indosurya

1 Jan 2024 : 17.08 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Refleksi Penegakan Hukum, Mahfud Klaim Berperan Ungkap Kasus Sambo, Pinjol dan Indosurya

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koorodinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti sejumlah kasus penegakan hukum yang menjadi perhatian publik dalam siaran langsung refleksi akhir tahun lewat akun media sosialnya, Minggu (31/12/2023).

Lewat live di akun TikTok @mohmahfudmdofficial dan Instagram @mohmahfudmd, Mahfud mengungkapkan setidaknya tiga kasus besar yang berhasil diungkap oleh dirinya pada tahun 2023.

"Tugas saya kan menteri bidang politik, hukum, dan keamanan, saya mau bicara tentang penegakan hukum," kata Mahfud dalam live di akun media sosialnya. Minggu malam.

Baca juga: Sentil Program Makan Siang Prabowo-Gibran, Mahfud Prospeknya Apa?

Mahfud menyinggung kasus mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy sambo.

Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, terhadap ajudannya Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J membetot perhatian publik.

"Kasus sambo itu adalah kasus yang sangat dramatik yang bisa kita bongkar dengan baik, karena kasus sambo itu sejatinya seperti terbukti di pengadilan itu adalah kasus pembunuhan berencana oleh Sambo dan istrinya yang melibatkan banyak orang," kata Mahfud.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu lantas menjelaskan sedikit konstruksi perkara yang membuat kasus itu bisa terbongkar.

Mahfud menuturkan, setelah Sambo membunuh Yosua, eks Kapolres Brebes itu meminta ajudannya yang lain, Richard Eliezer atau Bharada E mengaku sebagai pihak yang membunuh.

Baca juga: Cerita Turun Tangan Kasus Sambo, Mahfud MD: 50 Tahun Menko Polhukam Sebelumnya Tak Pernah Ada Tindakan Nyata

Saat itu, Sambo merencanakan skenario terjadi peristiwa tembak-menembak setelah Putri Candrawathi diduga dilecehkan. Sambo menjamin, Richard Eliezer tidak akan dihukum lantaran membela diri saat melihat istrinya diduga dilecehkan.

"Semula ini disembunyikan Sambo dan kawan-kawan, mereka mengatakan bahwa yang terjadi adalah saling tembak dan Eliezer ini yang membunuh karena terpaksa," ungkap Mahfud.

Ketika pertama terungkap, tidak sedikit yang percaya dengan kronologi yang disampaikan oleh pihak Kepolisian. Mahfud sendiri sebagai Menko Polhukam merasa janggal dengan penjelasan yang disampaikan Polisi.

"Akhirnya, ya timbul berbagai teriakan-teriakan dari masyarakat, keluarga Yosua ke sana ke sini, saya sendiri merasa ragu ada tembak-menembak seperti itu, karena konstruksi perkaranya tidak jelas, jumpa persnya juga sebenarnya sudah diacak-acak," ucapnya.

Mahfud lantas meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menginvestigasi perkara tersebut.

Baca juga: Mahfud Cium Gerakan Bawah Tanah yang Sengaja Pengaruhi Vonis Sambo

Kapolri juga diminta melakukan "bedol desa" untuk mengganti sejumlah seluruh pegawai di Propam Polri. Tindakan ini membawa titik terang. Sejumlah eks anak buah Sambo akhirnya mengungkap peristiwa tersebut.

"Seluruh pejabat dan pegawai di kantor Sambo itu dipindahkan ke satu tempat sehingga pada akhirnya sudah mulai bisa dilacak, dan Eliezer kemudian diberi keyakinan bahwa anda mengaku yang sebenarnya maka anda akan lebih nyaman dari tekanan," kata Mahfud.

Sentimen: negatif (98.1%)