Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali
Kasus: penganiayaan
Tokoh Terkait
Denpom Periksa 15 Anggota TNI Raider Penganiayaan Relawan Ganjar
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Sebanyak 15 anggota TNI Raider 408/Sbh diperiksa Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta dalam kasus dugaan penganiayaan relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Sabtu (30/12).
Dalam kejadian tersebut tujuh orang menjadi korban penganiayaan oknum TNI tersebut. Lima orang jalani rawat jalan dan dua orang rawat inap di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Baca Juga:
Kodam Diponegoro Lakukan Penyelidikan Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud
Dandim 0724/Boyolali, Letkol inf Wiweko Wulang Widodo, menyebut sebanyak 15 orang anggota TNI diperiksa Denpom IV/4 Surakarta. Sejauh ini belum ada pihak yang ditetapkan tersangka.
“Ada 15 orang diperiksa Denpom IV/4 Surakarta buntut kekerasan di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh di Kabupaten Boyolali, Sabtu kemarin,” kata Wiweko dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Minggu (31/12).
Dandim 0724/Boyolali, Letkol inf Wiweko Wulang Widodo. (MP/Ismail)Menurut dia, sampai saat pemeriksaan masih berjalan. Denpom IV/4 Surakarta sendiri belum ada yang menetapkan tersangka. “Belum ada yang ditetapkan tersangka. Berapa orang yang ditetapkan tersangka akan dikonfirmasikan langsung pada Denpom IV/4 Surakarta,” katanya.
Wiweko menjelaskan saat ini proses hukum masih berlanjut. Untuk jumlah korban ada sebanyak tujuh orang. “Dua orang di rawat di RSUD Pandan Arang Boyolali dan lima orang rawat jalan. Jumlah korban tujuh orang, Tidak ada korban jiwa,” tegas dia.
Lebih jauh, Wiweko berharap semua korban kondisinya cepat pulih sedia kala, serta memastikan untuk biaya pengobatan ditanggung semua oleh TNI Raider 408/Sbh.
Terkait aksi penganiayaan, lanjut Wiweko, berawal karena anggota TNI Raider 408/Sbh sedang bermain voli kemudian merasa terganggu konvoi knalpot brong berulang-ulang hingga terjadi kekerasan. Menurut dia, kejadian aksi kekerasan oleh anggota TNI itu karena faktor spontanitas.
“Ada sebab ada akibat, jadi unsur lalulin kegiatan konvoi knalpot brong itu sangat mengganggu masyarakat dan mengganggu, khususnya prajurit di batalyon Raider 408/Sbh sehingga tindakannya berlanjut pada tindakan kekerasan,” tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Banyak Baliho Ganjar-Mahfud Hilang, Ini Respons Atikoh
Sentimen: negatif (99.9%)