Sentimen
Positif (100%)
31 Des 2023 : 22.11
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Tokoh Terkait

Investor Kakap Lokal & Asing Tanam Duit di IKN, Ini Daftarnya

1 Jan 2024 : 05.11 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Investor Kakap Lokal & Asing Tanam Duit di IKN, Ini Daftarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengatakan, total investor pelopor yang masuk ke IKN sudah sebanyak 23 instansi, dengan nilai investasi sebesar Rp 41 triliun.

"Kita sebut mereka investor pelopor yang sudah ground breaking dengan total investasi non APBN Rp 41 triliun," kata Agung dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/12/2023) lalu.

Investor pelopor yang telah melaksanakan groundbreaking tahap pertama kata dia sebanyak empat investor. Pertama ialah konsorsium nusantara untuk beragam proyek yang berisi Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulauintan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama, serta Alfamart.

-

-

Selain konsorsium nusantara, investor lainnya adalah Vasanta Innopark yang membangun hotel, RS Abdi Waluyo untuk rumah sakit, dan FIFA untuk pelatihan sepak bola internasional.

Total dari investasi empat investor yang telah groundbreaking pada tahap pertama itu kata Agung mencapai Rp 23,1 triliun atau menjadi porsi terbesar dari total kucuran investasi 2023 yang Rp 41 triliun.

Untuk investor yang telah masuk daftar groundbreaking tahap kedua di antaranya Hermina untuk rumah sakit, Pakuwon Group beragam proyek, Jakarta International School untuk sekolah internasional yang dipelopori berbagai kedutaan besar, Mayapada Hospital untuk rumah sakit, Astra untuk relokasi sekolah SDN 02 Sepaku.

Lalu ada Kementerian Perhubungan untuk bandara VVIP, BPJS Ketenagakerjaan berupa kantor pusat, Bank Indonesia untuk kantornya, dan PT PLN untuk PLTS 50 megawatt. Total investasi dari 9 investor dan lembaga pemerintahan dalam groundbreaking kedua itu senilai Rp 13,1 triliun.

Daftar investor yang masuk ke groundbreaking 3 di antaranya Aqua untuk miniatur hutan tropis, The Pakubuwono untuk beragam proyek, PT WBL dan BSB, serta BSH juga beragam proyek, Bluebird untuk kantor dan layanan transportasi, Polri untuk kantor pusat, TNI AD untuk komando distrik militer, Kementerian Kesehatan rumah sakit, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian PUPR untuk penghijauan dan rehabilitasi.

Total 10 investor dan lembaga pemerintahan itu telah mengucurkan investasi senilai Rp 5,9 triliun dalam tahap groundbreaking ketiga yang sudah berjalan beberapa saat lalu. "Jadi ini riil invest betul-betul masuk. Kalau tidak masuk tentu mereka tidak membangun," tutur Agung.

Foto: Hotel Nusantara IKN. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Hotel Nusantara IKN. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Bagaimana dengan Investor Asing?

Sementara untuk investor asing, Agung menegaskan bahwa mereka sudah mulai melaksanakan proses investasinya wilayah ibu kota baru. Namun, karena mereka harus melalui seleksi ketat supaya bisa masuk, maka proses kucuran dananya belum terjadi.

"Memang ada mekanisme seleksi. Mereka harus dievaluasi, feasibility study atau studi kelayakannya. Kemudian nanti akan dilakukan tender untuk kemudian nanti ditetapkan mana yang memang terbaik. Dan baru kemudian nanti akan ada perjanjian dan dibangun," kata Agung.

Adapun sejumlah investor asing yang sudah memasuki tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS) di antaranya investor yang berminat membangun hunian para aparatur sipil negara atau ASN maupun aparat keamanan dan pertahanan.

Yang paling maju ialah investor dari China, yakni CITIC Construction yang ingin membangun 60 tower hunian Kementerian Pertahanan dan Keamanan. Perusahaan ini paling maju proses investasinya karena sudah masuk proses evaluasi FS.

Lalu, juga ada dua investor dari Malaysia, yakni Maxim dan IJM, masing-masing membangun 10 tower ASN dan 20 tower ASN. Investor dari Malaysia ini masih masuk ke tahap penyelesaian FS dengan target selesai akhir tahun ini dan kalau tidak diperpanjang dalam waktu 2-3 bulan ke depan.

Investor asing ini masuk menggunakan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU. Selain mereka ada investor dalam negeri yang membangun hunian baik bagi ASN maupun umum, seperti Summarecon untuk 6 tower ASN, Trinitiland 8 tower ASN, PT Nindya Karya 8 tower ASN, Intiland 109 townhouses, Ciputra 10 tower dan 20 townhouse, serta Rockfields.

Mereka semua masuk ke dalam bagian inisiator pembangunan hunian 166 tower dan 159 rumah tapak di IKN dengan indikasi nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 55 triliun untuk pembangunan tahun depan.

"Yang sifatnya KPBU dalam proses dan ini andalan kita untuk 2024. Ini tentu dengan proses sesuai prinsip GCG (good corporate governance) ada Rp 55 triliun," ucap Agung.

Selain untuk proyek hunian, investor asing juga akan masuk ke enam kategori proyek inisiatif IKN sebagai kota cerdas. Yang sudah tertarik masuk di antaranya investor dari Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, China, Jerman, serta Finlandia.

Mereka akan diseleksi untuk transfer teknologi membangun sistem perkotaan, seperti smart managements untuk gedung dan berbagai fasilitas, air, sampah, dan energi. Lalu layanan pemerintah seperti e-citizen platform, centralized public database, hingga data driven urban planning.

Ada pula untuk akses dan mobilitas seperti smart rail dan bus management, integrated mobility platform, smart parking management, real time traffic management. Untuk keselamatan dan keamanan seperti smart security maupun augmented surveillance, hingga smart public lightning.

Mereka juga akan diberikan ruang untuk masuk dalam pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan, hingga livability dan urban life seperti untuk layanan kesehatan, pandemic management, urban comfort technology, maupun housing affordability.

"Jadi selain untuk hunian, yang juga kita butuhkan untuk para investor internasional, itu adalah untuk teknologi yang membangun smart city," pungkas Agung.


[-]

-

Kabar Terbaru! ASN Pindah ke IKN Gak Gratis, Rumah Harus Sewa
(tfa/wur)

Sentimen: positif (100%)