Sentimen
Negatif (100%)
29 Des 2023 : 10.26
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Serang, Kairo, New York, Tel Aviv

Kasus: pembunuhan

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Itamar Ben-Gvir

Itamar Ben-Gvir

Yoav Gallant

Yoav Gallant

12 Update Baru Perang Gaza: Hizbullah Bom Israel

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

29 Des 2023 : 10.26
12 Update Baru Perang Gaza: Hizbullah Bom Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah fakta baru terjadi di Gaza, Palestina Jumat (29/12/2023). Dari rangkuman sejumlah media, Hizbullah misalnya makin menggempur Israel sementara Hamas bersiap dengan pembicaraan baru gencatan senjata.

Lalu bagaimana jelasnya? Berikut lengkapnya sebagaimana dikutip CNBC Indonesia dari sejumlah sumber.

-

-

1.Hizbullah Drone Israel

Hizbullah telah menerbitkan video di saluran Telegramnya yang menunjukkan serangan kelompok itu ke Israel. Salah satu drone menargetkan pos pemeriksaan tentara Israel di sekitar kota Kiryat Shmona dekat perbatasan Lebanon.

Sebelumnya, gerakan tersebut mengatakan pihaknya menargetkan kendaraan militer Israel di dalam barak Ramot Naftali. Hizbullah sendiri menyerang Israel sebagai bentuk protes terhadap serangan yang tak kunjung berakhir di Gaza.

Penyerangan ini terjadi tak lama setelah New York Times merilis ancaman baru Israel ke Lebanon. Negeri itu mengancam perang baru jika Hizbullah tak kunjung berhenti menyerang Israel.

Anggota Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengatakan keadaan di Utara sangatlah menegangkan. Menurutnya, tidak ada lagi ruang untuk diplomasi dalam menstabilkan situasi.

"Jika dunia dan pemerintah Lebanon tidak bertindak untuk menghentikan serangan terhadap masyarakat di wilayah utara dan mengusir Hizbullah dari perbatasan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan melakukan itu," paparnya dikutip.

2.Update Baru Gencatan Senjata

Sementara itu, delegasi Hamas akan membahas rencana gencatan senjata Mesir di Kairo, Jumat ini. Laporan dikabarkan media Prancis, AFP, mengutip pejabat otoritas di Gaza tersebut,

Hamas disebut akan memberikan pengamatan pada poin-poin gencatan senjata yang diajukan Mesir sejak pekan lalu. Jihad Islam juga akan hadir.

"Delegasi tingkat tinggi dari kantor politik Hamas akan mengunjungi Kairo besok untuk bertemu dengan para pejabat Mesir dan memberikan tanggapan dari faksi-faksi Palestina, termasuk beberapa pengamatan, terhadap rencana mereka," kata pejabat itu.

"Observasi akan dilakukan dan fokus pada cara pertukaran yang direncanakan dan jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan, serta mendapatkan jaminan penarikan penuh militer Israel dari Gaza," tambahnya.

Secara rinci, ada tiga hal yang dibahas. Mulai dari gencatan senjata yang dapat diperbarui, pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan tahanan Palestina di Israel, dan pada akhirnya gencatan senjata untuk mengakhiri perang.

Perjanjian ini juga mengatur pembentukan pemerintahan teknokrat Palestina setelah pembicaraan yang melibatkan semua faksi Palestina. Pemerintah itu akan bertanggung jawab untuk mengatur dan membangun kembali Gaza pascaperang.

3.Israel Bombardir Rafah dan Gaza Tengah

Israel masih terus meluncurkan serangan mematikan ke warga Gaza kemarin. Dalam update Al-Jazeera, Jumat, setidaknya dua serangan terbaru diluncurkan, Kamia.

Di Rafah, Gaza bagian selatan, serangan membunuh 20 warga. Sementara di Al-Zawayda, Gaza bagian tengah, setidaknya delapan orang dievakuasi karena serangan Israel, menurut laporan Palang Merah.

"Termasuk dua anak laki-laki dan orang tua," muat laporan itu.

4.Amerika Galau

Amerika Serikat (AS) disebut akan berada di posisi galau di tengah perang Gaza. Hal ini dikatakan Direktur Istituto Affari Internazionali Natali Tocci, menyikapi kunjungan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, yang kesekian kali ke Israel.

Blinken dijadwalkan berkunjung lagi ke Israel, untuk ke-5 kalinya Jumat. Ini kemungkinan karena desakan sekutu Arab regional yang semakin meneriakkan gencatan senjata.

"Saat ini, kami tidak melihat AS benar-benar memberikan tekanan pada Israel untuk melakukan gencatan senjata," kata Tocci.

"Namun, seiring dengan semakin meningkatnya peran Mesir... dalam menyerukan gencatan senjata, Blinken pada dasarnya akan berada dalam situasi yang sulit," katanya.

5.Kabinet Netanyahu "Pecah"

Kabinet Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pecah. Ini terlihat dari ketidakkompakan soal Gaza, Kamis.

Seharusnya ada pertemuan yang dilakukan untuk membicarakan rencana Israel di Gaza setelah operasi militernya berakhir. Namun tib-tiba pembatalan dilakukan setelah kritikan muncul dari menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang mengatakan bahwa pertemuan tersebut berada di luar mandat dewan perang.

Partai Zionis Religius yang dipimpin oleh Menteri sayap kanan Bezalel Smotrich juga mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan sendiri. Ini sebagai protes atas tidak diikutsertakannya dalam diskusi tersebut.

Baik Ben-Gvir maupun Smotrich adalah bagian dari dewan keamanan Israel yang lebih luas, namun bukan bagian dari kabinet perang. Perlu diketahui kabinet perang Israel yang terbentuk 7 Oktober memiliki anggota utamanya, yakni Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan pemimpin oposisi Benny Gantz.

6.Lembaga PBB Laporkan Bukti Kekejaman Israel

Lembaga PBB UNRWA, Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina, melaporkan bukti baru kekejaman Israel di Gaza. Ini terkait sejumlah insiden terbaru termasuk serangan terhadap Sekolah al-Maghazi pada tanggal 25 Desember.

"Di mana, dua pengungsi internal yang berlindung di sana tewas dan satu orang lainnya terluka," kata badan itu.

"Kerusakan akibat serangan terdekat juga terjadi terhadap kantor sanitasi Bureij," tambahnya.

UNRWA mencatat 193 insiden mempengaruhi fasilitas mereka di Gaza, termasuk 60 serangan langsung. Diperkirakan setidaknya 308 pengungsi internal telah terbunuh di tempat penampungannya, dan lebih dari 1.000 orang terluka sejak awal perang, termasuk 142 staf UNRWA tewas.

7.Israel Serang Suriah Lagi

Israel kembali menyerang wilayah dekat Damaskus, Suriah. Ini diberitakan media pemerintah Suriah, Kamis.

Ledakan terdengar di dekat ibu kota Suriah, menurut televisi pemerintah Suriah, yang mengatakan Israel bertanggung jawab. Namun belum ada update jelas berapa korban dan bagaimana tanggapan resmi pemerintah.

8.Warga Israel Demo Minta Setop Jajah Palestina

Demo besar kembali terjadi di Israel. Kali ini warga meminta diakhirinya pendudukan Israel di Palestina agar keamanan bagi Israel terjamin selamanya.

Laporan dilakukan wartawan Sara Kahirat dari Al-Jazeera yang berbicara dengan Alon Lee Green. Ia mengatakan bahwa tujuan protes ini adalah tercapainya gencatan senjata, kembalinya tawanan Israel dan diakhirinya pembunuhan orang-orang tak berdosa di Gaza.

"Kami memahami bahwa perang demi perang seperti ini tidak menghasilkan apa-apa. Hal ini hanya menghasilkan kehancuran dan kematian serta lebih banyak kebencian di antara masyarakat," kata Green kepada Al Jazeera.

"Kita tidak bisa mengambil landasan moral yang tinggi dan menguliahi orang-orang dan mengatakan kepada mereka, 'Tidak, Anda rasis' atau 'Anda seorang fasis.' Tidak. Kita perlu membicarakan kepentingan warga Israel, untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai tujuan mereka. keamanan," tambahnya.

"Cara mengendalikan jutaan orang yang bukan warga Israel... tidak dapat memberi kita keamanan. Hal ini hanya dapat menimbulkan perlawanan dan kekerasan, dan kita dapat melihat ke mana hal ini membawa kita," tegasnya lagi.

9.Parlemen Arab Sidang tentang Palestina

Arab akhirnya kembali memberi reaksi terbaru soal Gaza. Badan legislatif Liga Arab misalnya telah mengadakan sidang khusus bertajuk "mendukung Palestina" di Kairo, Mesir.

Juru bicara Dewan Nasional Palestina, Rawhi Fattouh, menggarisbawahi pada pertemuan tersebut perlunya menghentikan "perang dan kejahatan genosida yang dilakukan terhadap rakyat kami di Jalur Gaza". Dia juga menyerukan kembalinya para pengungsi ke rumah mereka, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Fattouh juga menekankan perlunya membawa penjahat perang Israel ke pengadilan kejahatan perang. Termasuk Benjamin Netanyahu dan seluruh anggota pemerintahannya.

10.AS Target Sanksi Sumber Dana Houthi

AS menargetkan sumber keuangan kelompok Houthi di Yaman. Diketahui saat ini Houthi gencar menyerang banyak kapal di Laut Arab, yang disinyalir terkait Israel dan menuju Tel Aviv, sebagai bentuk protes serangan pemerintah Netanyahu ke Gaza.

Departemen Keuangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah memberikan sanksi kepada Ketua Asosiasi Penukar Mata Uang Sanaa, Yaman. Sanksi juga diberikan ke tiga lembaga penukaran mata uang lain di Yaman dan Turki.

"Entitas tersebut bertanggung jawab untuk memfasilitasi aliran bantuan keuangan Iran kepada pasukan Houthi dan aktivitas destabilisasi mereka," kata Departemen Keuangan AS.

"Tindakan hari ini menggarisbawahi tekad kami untuk membatasi aliran dana gelap ke Houthi, yang terus melakukan serangan berbahaya terhadap pelayaran internasional dan berisiko semakin mengganggu stabilitas kawasan," tambah pejabatnya Brian E Nelson.

Pekan lalu, AS mengumumkan pembentukan koalisi internasional untuk melawan dampak serangan berkelanjutan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. Namun para pejabat Houthi mengatakan bahwa koalisi ini tidak akan menghalangi mereka.

11.Mayoritas Yahudi Israel Dukung Pengusiran Warga Palestina dari Gaza

Investigasi dilakukan seorang jurnalis lepas asal Austria-Jeramn Antony Loewenstein. Ia mengatakan bahwa bahkan sebelum tanggal 7 Oktober, mayoritas warga Israel-Yahudi mendukung relokasi warga Palestina dari Gaza.

"Masyarakat Israel-Yahudi telah diradikalisasi," kata Loewenstein.

"Ada jajak pendapat minggu ini yang menunjukkan bahwa 70-80% warga Yahudi Israel mendukung gagasan mencari tempat lain agar warga Palestina di Gaza bisa disingkirkan. Israel mengklaim bahwa hal ini dilakukan secara sukarela, dan itu tidak masuk akal," tambahnya.

"Gaza sengaja dibuat tidak bisa dihuni dan oleh karena itu ada banyak negara lain yang berpotensi dipaksa atau dipersenjatai dengan kuat atau menawarkan kesepakatan lain... untuk menerima warga Palestina," jelasnya.

Ia pun mengatakan menyuap negara lain untuk menerima warga Palestina telah menjadi kebijakan Israel. Bahkan, ini sudah berlangsung puluhan tahun.

"Segera setelah perang tahun 1967 terjadi, ada pertemuan kabinet Israel dan ada diskusi serius di tingkat tertinggi untuk mencari cara menyingkirkan apa yang mereka anggap sebagai 'orang Arab berlebih' yang akan melemahkan - dalam pandangan mereka - populasi Yahudi," jelasnya lagi.

"Itu tidak pernah berhasil. Hampir tidak ada warga Palestina yang ingin meninggalkan negaranya, dan tidak ada negara lain yang menerima cukup suap. Namun rencana tersebut selalu ada dan telah dipercepat sejak 7 Oktober," tambahnya.

12.Data Korban Terbaru

Sementara itu, The Guardian merangkum data korban teras terbaru Gaza. Jumat, 21.320 orang tewas dengan 55.603 orang terluka dalam serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober.


[-]

-

15 Update Gaza: RS Al-Sifa Makin Mencekam, Warga Ditelanjangi
(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)