Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Mataram
Tokoh Terkait
Ganjar-Mahfud Dinilai Solusi Konkret Hadapi Bonus Demografi
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Sukarelawan Ganjar-Mahfud (GaMa) Mataram menggelar diskusi Dialog Kepemudaan bertajuk "Kepemimpinan Masa Depan untuk Indonesia Unggul" di Sayung Hotel & Restaurant, Jalan Bung Karno No 31, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Dialog tersebut menyoroti pentingnya memilih pemimpin dengan program yang jelas dan realistis dalam menyongsong Pemilu 2024.
Diskusi dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Darmaji Suradika, Ketua Tim Pemenangan Muda (TPM) Pusat, Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono, dan Youtuber asal Bima, Yusril Ihsa Mahendra.
Dalam diskusi, Darmaji Suradika menekankan bahwa Pemilu 2024 bukan sekadar pergantian pemimpin, melainkan penentu nasib, harapan, dan ketakutan hampir 270 juta rakyat Indonesia. Menurutnya, Pemilihan pemimpin pada tahun 2024 juga menentukan bonus demografi pada tahun 2045.
"Memilih pemimpin tahun 2024 merupakan hal yang penting karena menentukan nasib, harapan, dan ketakutan hampir 270 juta lebih masyarakat Indonesia," kata Darmaji, Kamis (28/12/2023).
Perbincangan juga merambah ke visi Indonesia Emas 2045, di mana bonus demografi menjadi faktor kunci. Darmaji memperingatkan agar tidak salah dalam memilih pemimpin, sebab hal itu berkaitan dengan harapan 279 juta rakyat Indonesia.
Jika menuju bonus demografi 2045 dikelola oleh pemimpin yang tidak berpengalaman dan tidak punya integritas, maka pemerintahan akan gagal.
"Karena itu jangan salah memilih pemimpin. Kalau gagal, harus menunggu 150 tahun lagi,” kata Darmaji.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Yusril Ihsa Mahendra, sebagai seorang youtuber, menggarisbawahi pentingnya track record dan integritas dalam pemilihan pemimpin.
“Memilih pemimpin harus memiliki track record dan integritas," ungkap Yusril.
Selain itu, Yusril juga menekankan bahwa pemimpin 2024 harus berdasarkan kapasitas memahami masalah bangsa, bukan janji-janji kosong. Indonesia butuh pemimpin masa depan yang berintegritas, bukan semata-mata berusia muda tapi hanya melalui proses politik dinasti.
"Memiliki kapasitas dan memahami persoalan bangsa,” kata Yusril.
Komjen Pol (Purn) Prof Gatot Eddy Pramono menyatakan langsung bahwa komitmen pasangan Ganjar-Mahfud, dapat mewujudkan Indonesia Emas.
Prof Gatot menyoroti kinerja Ganjar Pranowo dalam mengelola anggaran secara transparan sebagai Gubernur Jawa Tengah dan kontribusinya terhadap keterlibatan perempuan di legislatif.
“Keduanya adalah figur orang yang punya integritas,” kata Gatot.
Pasangan Ganjar-Mahfud, lahir dari keluarga sederhana, diakui memiliki integritas dan komitmen. Ganjar-Mahfud berkomitmen menciptakan 17 juta lapangan pekerjaan, mengembangkan UMKM, digitalisasi, dan menyelesaikan masalah kesehatan serta ketahanan pangan.
"Ganjar-Mahfud akan menyiapkan 17 juta lapangan pekerjaan untuk masyarakat lebih khususnya untuk kaum muda,” ujar Gatot.
Program Ganjar-Mahfud juga mencakup regulasi harga pangan, pengembangan pertanian modern, dan stabilitas harga bahan pokok, serta memberikan bantuan pertanian dan bantuan untuk nelayan. Ganjar Pranowo saat menjadi anggota DPR RI mampu menyerap aspirasi, menyuarakan keterlibatan perempuan di legislatif. Ia juga mengayomi masyarakat difabel.
“Untuk mewujudkan program-program di atas kita perlu memilih pasangan Ganjar-Mahfud,” tegas Gatot.
Diskusi ini menggarisbawahi bahwa memilih pemimpin bukan sekadar mengikuti tren, melainkan pemahaman akan spesifikasi yang diperlukan untuk mewujudkan Indonesia Unggul 2045. Ganjar-Mahfud dianggap sebagai pasangan yang mampu memahami permasalahan bangsa dan memberikan solusi konkret.
"Memilih pemimpin itu harus figur yang mampu menjawab tantangan yang dihadapi masyarakatnya,” kata Supriyanto, salah satu relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi koordinator untuk wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Sentimen: positif (100%)