Sentimen
Bantuan Dinsos Medan Sebatas Bantuan Disabilitas dan Lansia
Sumutpos.co Jenis Media: News
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga saat ini, masih banyak warga Kota Medan yang mengeluh tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal, warga-warga tersebut mengaku layak untuk mendapatkan bantuan karena kondisi perekonomiannya yang sulit.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan, Khoiruddin Rangkuti saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Namun, jelas Khoiruddin, adapun yang banyak dikeluhkan masyarakat adalah bantuan yang bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Jadi bantuan yang ada saat ini, itu semua dari Kemensos. Mungkin itu yang dikeluhkan masyarakat, seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) maupun El Nino yang berlangsung saat ini,” ucap Khoiruddin, Kamis (28/12/2023).
Dikatakan Khoiruddin, setiap bantuan yang bersumber dari Kemensos, maka Kemensos sendiri lah yang bertindak untuk menentukan masyarakat mana saja yang berhak mendapat bantuan. Sementara, peran Dinsos Kota Medan hanya sebatas mengirimkan data masyarakat yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Masyarakat yang terdaftar di DTKS itu kan banyak, jadi nanti Kemensos yang menentukan. Ditentukan nanti berapa kuota bantuan untuk warga Kota Medan, maka dipilih mereka (Kemensos). Dan jika nanti ada bantuan lagi, maka akan digilir ke warga lainnya. Setahu saya begitu mekanismenya,” ujarnya.
Menurut Khoiruddin, terkadang masyarakat mengeluh tidak mendapat bantuan di saat ada bantuan yang pendistribusiannya tunai. Padahal, bantuan bukan hanya dalam bentuk tunai.
“BPJS Kesehatan (gratis) dan subsidi listrik itu juga bentuk bantuan, cuma terkadang masyarakat tidak paham dan hanya menganggap bantuan itu yang tunai saja. Meski begitu bagi masyarakat yang merasa belum mendapat bantuan, bisa mendaftar ke kelurahan, namun tetap harus sesuai kriteria sesuai Perwal No 33 tahun 2021,” katanya.
Untuk Kota Medan sendiri, sambung Khoiruddin, program bantuan Pemko Medan hanya untuk 2.500 orang penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia) terlantar.
“Bantuannya uang tunai sebesar Rp1 juta dan sudah kita salurkan. Untuk datanya juga terus kita perbarui jika memang ada penambahan,” pungkasnya.
(map/ram)
Sentimen: positif (100%)