LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Otto Hasibuan menjadi sosok yang sangat membela Jessica Wongso pada kasus kopi sianida.

Bahkan, Otto Hasibuan rela pasang badan demi membela Jessica Wongso meskipun harus melewati banyak rintangan.

Otto Hasibuan selaku pengacara Jessica Wongso dari dulu hingga sekarang masih meyakini bahwa kliennya tidak bersalah dalam kasus kematian Mirna Salihin tahun 2016 silam.

Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa Otto Hasibuan sangat memperjuangkan hak keadilan untuk Jessica Wongso.

Dikutip dari YouTube Intens Investigasi pada Minggu, 24 Desember 2023, Otto Hasibuan mengatakan bahwa ia tak pernah membela kasus Jessica Wongso secara sungguh-sungguh.

Maksud pernyataan Otto Hasibuan adalah ia tak pernah menangani kasus Jessica Wongso dengan penuh beban.

"Prinsipnya, jangan sekali-kali kita bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu pekerjaan apa pun," ujar Otto.

"Membela kasus Jessica saya nggak pernah bersungguh-sungguh sekalipun," sambungnya.

Otto Hasibuan mengungkap bahwa ia justru membela Jessica Wongso dengan rasa bahagia.

Meskipun banyak rintangan, Otto Hasibuan mengaku tulus dan bahagia saat membela kliennya, Jessica Wongso.

"Saya selalu merasa tulus berbahagia, walaupun dengan segala liku-liku yang kita hadapi, tembok-tembok yang besar, ya sudah jalani saja," kata Otto.

Baca Juga: Tuai Banyak Pujian Pasca Debat Cawapres, Ini Pesan Kritis Ujang Komarudin untuk Gibran di Pertarungan Berikutnya!

Saat ini, Otto Hasibuan bersama timnya sedang mempersiapkan rencana untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terkait kasus Jessica Wongso.

Hal tersebut menjadi upaya yang dilakukan Otto Hasibuan untuk membela Jessica Wongso.

Pengacara Jessica Wongso itu berharap kliennya bisa segera mendapatkan keadilan.

Diketahui sebelumnya, Jessica Wongso dinyatakan bersalah atas dakwaan pembunuhan berencana terhadap Mirna Salihin.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Jessica Wongso diduga memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum oleh Mirna Salihin hingga meninggal dunia.

Jessica Wongso kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun. ***