Sentimen
Positif (86%)
26 Des 2023 : 14.40
Informasi Tambahan

Kasus: Narkoba

Tokoh Terkait

BNN Selidiki Kenaikan Distribusi Narkoba ke Kaltim dan Kaltara

26 Des 2023 : 14.40 Views 3

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

BNN Selidiki Kenaikan Distribusi Narkoba ke Kaltim dan Kaltara
tirto.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan adanya tren peningkatan pengiriman narkoba di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara seiring dengan rencana pemindahan ibukota dari Jakarta ke daerah baru di Pulau Kalimantan.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menegaskan BNN saat ini masih melakukan evaluasi atas tren kenaikan pengiriman narkoba ke dua wilayah tersebut. Namun yang pasti, peningkatan pengiriman tersebut terjadi di jalur laut.

"Kami juga sedang mengevaluasi apakah ini ada kaitannya dengan rencana pemindahan ibukota Indonesia ke sana," kata Arman di Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Berdasarkan catatannya, Arman menjelaskan pengiriman narkoba melalui jalur laut tak hanya ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, namun juga ke daerah Sumatera seperti Aceh, Sumatera Utara, hingga Riau dan Kepulauan Riau.

Narkoba yang dikirim rata-rata jenis klasik seperti ganja, ekstasi dan shabu-shabu. Barang tersebut dikirim jaringan lokal seperti kalimantan dan sulawesi. Namun, BNN juga menemukan ada sindikat internasional yang bermain di negara-negara Asean.

"Sumber barang kita duga itu banyak dari Myanmar, Laos, dan Thailand, walaupun masuknya biasanya tetap transit Malaysia," kata Arman.

Arman menambahkan bahwa distribusi narkoba mulai meningkat per Juni 2019 lalu. Namun, jenderal bintang dua ini belum menghitung persentase peningkatan pengiriman narkotikanya. BNN sendiri baru saja menggagalkan penyelundupan narkoba hingga 100 kg ke daerah Kalimantan.

Arman mengatakan, BNN akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan penindakan secara tegas. Ia tidak memungkiri kalau BNN akan menindak dengan pendekatan pencucian uang demi menekan distribusi narkoba akibat kekurangan finansial/

"Kami berharap tentu saja mereka tidak mampu lagi beroperasi karena salah satu yang menjadi andalan dan kekuatan mereka karena mereka punya uang sehingga mereka dapatkan uang itu untuk mengoperasikan bahkan mempengaruhi orang-orang tertentu untuk memuluskan bisnisnya," Kata Arman.


Sentimen: positif (86.5%)