Bobby Sulit Ajak Koordinasi UNHCR: Kantornya Saja Tak Dikasih Tahu
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengeluhkan sikap UNHCR yang sulit diajak koordinasi membahas masalah pengungsi atau pencari suaka yang ada di Medan, Sumatera Utara.
“Kita koordinasi dengan IOM (International Organization for Migration) dan UNHCR mohon maaf ya yang kita keluhkan juga kadang kadang komunikasinya juga dengan UNHCR sulit,” kata Bobby Nasution.
Bobby mengakui beberapa kali didatangi oleh perwakilan pengungsi atau pencari suaka yang menyampaikan pendapatnya ke Pemkot Medan. Mereka datang untuk menanyakan kejelasan nasib karena sudah bertahun tahun tinggal di Medan.
“Beberapa kali kita tahu ada yang mengungsi, yang datang menyampaikan pendapat ke Pemko. Kita sampaikan bukan hak wali kota untuk menempatkan ke negara ketiga,” ungkapnya.
Bobby ingin membahas masalah itu dengan UNHCR. Akan tetapi pihak UNHCR di Medan tidak selalu merespons dengan baik.
“Kita komunikasi dengan UNHCR juga sulit. Bahkan kantornya kita tanyakan di Medan kita tak tahu, di Sumut ini kantor UNHCR di mana, yang sebelumnya sempat berkantor di CIMB sekarang pindah. Dan Kita tanyakan kantornya di mana enggak dikasi tahu, sama kita aja enggak mau dikasih tahu,” ungkapnya.
Bobby menyampaikan koordinasi dengan pihak UNHCR perlu dilakukan untuk membahas nasib para pencari suaka atau pengungsi yang ada di Medan. Kehadiran ribuan pencari suaka asal Rohingya yang mendapat penolakan di Aceh pun turut menjadi perhatian Bobby.
“Kita butuh komunikasi baik, kita butuh koordinasi bukan yang lain lain untuk menyelesaikan masalah pengungsi yang ada di Medan. Takutnya ya meresahkan, jangan sampai apa yang terjadi kita lihat di Aceh, itu juga ikut terjadi di Medan, bisa jadi menolak, itu yang kita takutkan,” paparnya.
Berdasarkan data Satuan Petugas Pengungsi Kota Medan, di Kota Medan terdapat 1.667 orang pengungsi dan pencari suaka di Sumatera Utara hingga Mei tahun 2022. Mereka berasal dari berbagai negara seperti, Afghanistan, Iraq, Sri Lanka, dan Pakistan itu ditampung dalam 19 lokasi di Kota Medan.
Para pengungsi dan pencari suaka ini telah berulangkali melakukan aksi unjuk rasa di Pemprov Sumut hingga Pemko Medan. Mereka berharap secepatnya diberangkatkan ke negara ketiga seperti Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat. (ZS/CNN)
Sentimen: negatif (66%)