Jombang (beritajatim.com) – Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Kabupaten Jombang mengajak media massa iku mengawasi Pemilu 2024. Peran media dirasa sangat penting. Selain itu suksesnya Pemilu adalah tanggung jawab bersama.

“Untuk mewujudkan pemilu yang luber jurdil (langsung umum bebas rahasia jujur dan adil) dan demokratis, Bawaslu perlu kerja sama dengan semua pihak, termasuk media massa. Harapan kami, media massa memberikan informasi terkait dugaan pelanggaran, sehingga kita bisa menindaklanjuti,” ujar Ketua Bawaslu Jombang Dafid Budiyanto, Senin (20/11/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Dafid saar sosialisasi pengawasan partisipatif peran media dalam Pemilu 2024 yang bertempat di salah satu aula pertemuan hotel di Jombang. Dalam acara tersebut Bawaslu menghadirkan Machmud Suhermono, Ketua Mappilu (Masyarakat Pers Pemantau Pemilu) PWI Jatim, sebagai narasumber.

Dafid melanjutkan, media massa memiliki peran memberikan informasi dugaan pelanggaran. Hal tersebut seperti yang dilakukan pada pemilu 2019. Saat itu Bawaslu banyak menindaklanjuti pemberitaan yang disuguhkan oleh wartawan.

BACA JUGA: Seribu Lebih Baliho Caleg di Jombang Tabrak Aturan

Sementara itu Machmud Suhermono mengingatkan tentang menguatnya informasi yang berkembang dari media sosial. Berdasarkan survei, generasi Z dan Y lebih memilih media sosial untuk mendapatkan informasi.

Oleh sebab itu, menurut mantan Sekretaris PWI Jatim ini, wartawan harus mengimbangi dengan memproduksi berita-berita yang berkualitas. Machmud juga mengingatkan agar wartawan senantiasa mengedepankan kode etik jurnalistik.

“Pelaksanaan pemilu 2024 berpotensi terjadi kerawanan di wilayah publikasi. Peran pers sangat dibutuhkan karena berkaitan dengan menyajikan berita dan informasi yang benar sesuai dengan aturan. Pers harus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat melalui pemberitaan,” imbaunya. [suf]