Sentimen
Positif (93%)
17 Des 2023 : 08.29
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Trisakti

Partai Terkait

Bansos Kebijakan Negara, Pengamat Sebut Tak Etis Dijadikan Sebagai Alat Politik

17 Des 2023 : 15.29 Views 3

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

Bansos Kebijakan Negara, Pengamat Sebut Tak Etis Dijadikan Sebagai Alat Politik

Jakarta, Gatra.com - Bantuan sosial (Bansos) pemerintah di tengah pemilu dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan elektoral. Ketum PAN Zulkifli Hasan, berkampanye dengan narasi agar rakyat memilih Prabowo-Gibran agar Bansos dan BLT dilanjutkan.

Padahal, menurut Peneliti Senior BRIN Prof. Lili Romli, kampanye seperti bernada ancaman Bansos seperti itu tidak lah etis. Alih-alih bagaimana agar rakyat makmur dan sejahtera seharusnya tidak mengandalkan Bansos, kampanye model ini justru ingin melestarikan kemiskinan.

"Ini bisa dikatakan mereka ingin agar rakyat tetap miskin sehingga agar tergantung terus pada Bansos. Ini bentuk politik populis yang salah kaprah," tegas Prof Lili Romli pada wartawan, Kamis (14/12/2023).

Menurutnya, kampanye politik seharusnya berfokus pada upaya mensejahterakan rakyat dengan seperti penciptaan lapangan usaha bagi rakyat, lapangan pekerjaan, peningkatan pendidikan sehingga rakyat bisa keluar dari jerat kemiskinan. "Bukan terus menerus melestarikan bansos," ujarnya.

Menurutnya, kini, program bansos pun melenceng dari tujuan awal. "Sekarang bansos sudah bersifat politis, sudah ditunggangi politik," tambahnya.

Bansos menjadi instrumen klientelisme untuk meraih suara, untuk pemenangan pemilu dan pilpres. Padahal pendanaan bansos bersumber dari uang rakyat.

"Anggaran negara, yang berasal dari pajak bahkan dapat dari utang luar negeri, disalahgunakan, dimanipulasi dan dimanfaatkan untuk pemenangan pemilu. Ini sangat disayangkan," tandas Lili.

Lili menekankan pentingnya kesadaran publik untuk melihat bansos secara jernih di tengah masa pemilu. Bahwa bansos bukan berasal sosok atau sosok, melainkan negara.

"Moga rakyat sadar dan mengetahui bahwa bansos bukan kemurah-hatian penguasa, karena yang digunakan bukan uang pribadi tapi uang negara, yang hakekatnya adalah uang rakyat," katanya.

Sementara itu, Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan bantuan sosial dipakai untuk meraih kepercayaan publik sejak lama. “Bansos tinggi untuk meraih kepercayaan publik,“ kata Trubus.

Lebih dari sekedar untuk melanggengkan kekuasaan, Bansos harus memberi harapan kepada masyarakat miskin jika disalurkan dengan tepat. “Bahwa Bansos juga membawa harapan kepada masyarakat miskin untuk bertahan dalam mengarungi hidupnya,” jelas Trubus.

Tapi, jika Bansos ini digaungkan terus oleh Paslon 02, tidak bisa dipungkiri karena ada anak Presiden Joko Widodo disitu, yang terus mengatakan bahwa dia akan melanjutkan kerja-kerja bapaknya. Kelekatan antara Jokowi dan Bansos sudah begitu mengakar. “Jujur saja masyarakat bawah bingung kalau Pak Jokowi Tak lagi Presiden, Bansos masih mengalir atau tidak?" ungkap Trubus.

Apalagi bagi masyarakat yang tergolong miskin ekstrim. “Sehingga harapannya, bagaimana orang miskin ekstrim mendapatkan dua kali lebih banyak,” tuturnya.

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang berani menjanjikan Bansos, diminta untuk mencari dulu akar masalahnya agar tidak menjadi ketergantungan. “Persoalannya apakah Bansos itu lama? Kan tidak mendidik kalau terus menerus dipelihara,” pungkas Trubus.

18

Sentimen: positif (93.4%)