Aktivis 98 Marah ke Prabowo: Seolah Nyawa 14 Teman Saya Itu Sesuatu yang Perlu Ditertawakan

15 Des 2023 : 16.07 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Aktivis 98 Marah ke Prabowo: Seolah Nyawa 14 Teman Saya Itu Sesuatu yang Perlu Ditertawakan

PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Faisol Riza mengungkapkan kemarahannya kala mendengar jawaban Prabowo Subianto mengenai kasus pelanggaran HAM berat masa lalu saat Debat Capres. Aktivis 98 yang sempat diculik tapi dikembalikan itu merasa, Capres Nomor Urut 2 itu tidak menanggapi dengan serius permasalahan yang ditanyakan oleh Ganjar Pranowo.

"Saya sebenarnya marah betul dengan pak Prabowo, karena seolah-olah itu sesuatu yang perlu ditertawakan, nyawa teman-teman saya, 14 yang belum (ditemukan), hilang. Jadi menjawab tendensius itu, menurut saya di samping itu ada dia bilang 'come on' gitu. Ini nyawa manusia loh, 14 orang, dan saya masih menyimpan betul," katanya dalam acara Musyawarah Nobar Debat Pilpres 2024, Selasa 12 Desember 2023.

"Termasuk saya pakai bajunya, saya 2 hari lalu dikasih satu kartu, namanya Kartu Indonesia Sehat Prioritas. Ini satu kartu yang pengakuan dari negara bahwa 'Anda korban pelanggaran HAM tapi memang belum ada proses. Jadi nonlitigasi, kami kasih kira-kira kartu-kartu ini sebagai perasaan bersalah negara'," tutur  Faisol Riza menambahkan.

Dia menuturkan bahwa dia bersama semua korban pelanggaran HAM masa lalu diundang oleh Kemenkopolhukam. Semuanya diberi Kartu Indonesia Sehat Prioritas oleh pemerintah.

"Buat saya bukan itu masalahnya, buat saya adalah sampai sekarang kalau ketemu keluarga korban itu selalu ada pertanyaan kenapa saya bebas, kenapa anaknya enggak. 'Apa salah anak saya?' ini saya enggak bisa jawab sampai sekarang," ujar Faisol Riza sambil menahan tangis.

"Makanya saya juga marah sama teman-teman saya yang (ada di pihak Prabowo). Saya tahu posisinya, tetapi terlalu simplistis," ucapnya menambahkan.

Respons TKN Prabowo-Gibran

Menanggapi pernyataan Faisol Riza, Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Maman Abdurrahman yang juga hadir dalam acara tersebut memberikan pembelaan. Dia menegaskan, secara prinsip sebenarnya Prabowo Subianto sudah sangat tegas mendukung semua upaya untuk penegakan kasus HAM di Indonesia.

"Bahkan, upaya untuk mendorong komisi kebenaran rekonsiliasi pun sudah berjalan, tapi poinnya, artinya gini loh kalau dalam konteks penegakan HAM saya pikir clear kok jawaban beliau," ujarnya.

"Nah, cuman yang saya sayangkan begini, Prabowo bukan Superman, Prabowo adalah manusia biasa yang dia juga merasakan beban yang sangat berat yang melekat dalam badan dia. Kenapa? Dalam setiap lima tahunan pada saat dia mau maju menjadi kontestasi calon presiden, selalu isu ini diangkat," kata Maman Abdurrahman menambahkan.

Akan tetapi, pada saat ada yang membutuhkan dukungan Prabowo Subianto dan Gerindra untuk maju menjadi Kepala Daerah, dia menyentil tidak ada satu pun pihak yang membahas mengenai isu pelanggaran HAM berat masa lalu tersebut.

"Bahkan pada saat pak Prabowo menjadi calon presiden ibu Megawati, tidak pernah tuh dipertanyakan? 'Hei, saya mau minta dukungan partai Gerindra, tapi pak Prabowo ini dikasih pelanggar HAM', enggak ada tuh," tutur Maman Abdurrahman.

"Artinya apa? isu HAM hanya sekadar dijadikan sebagai alat komoditas politik. Kalau mau tanya mengenai emosional hati nurani, saya ini mantan Presiden Mahasiswa Trisakti yang sampai hari ini kita masih ngurusin empat orangtua korban Almarhum.  Dan sampai hari ini, kita segenap civitas akademika Trisakti masih berdiri di garda terdepan untuk memikirkan kesejahteraan mereka," ucapnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.

Jawaban Prabowo saat Debat Capres

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya berkomitmen membela Hak Asasi Manusia (HAM). Menurutnya, hal tersebut relevan dengan banyaknya aktivis 98 yang mendukungnya maju sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Prabowo menjawab pertanyaan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo yakni soal apakah akan membentuk pengadilan HAM jika terpilih menjadi presiden dan membantu menemukan makam para aktivis yang hilang agar para keluarga bisa berziarah.

“Saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia, nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tapol-tapol yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya, membela saya,” kata Prabowo dalam debat capres pertama yang digelar di kantor KPU, Jakarta pada Selasa, 12 Desember 2023.

Lebih lanjut, Prabowo meminta agar Ganjar Pranowo tidak mempolitisasi isu HAM. Pasalnya, kata dia masalah HAM ditangani justru oleh Menkopolhukam Mahfud MD yang juga calon wakil presiden pendamping Ganjar.

“Jadi, masalah HAM, jangan dipolitisasi Mas Ganjar, menurut saya, masalah HAM ini ditangani justru oleh Wakil Presiden Anda,” ucap Prabowo.

Sementara itu, Ganjar menyebut Prabowo tidak memiliki ketegasan menjawab dua pertanyaannya. Atas dasar itu, Ganjar menegaskan dirinya yang akan membentuk pengadilan HAM dan menemukan makam para aktivis yang hilang apabila menjadi presiden.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo tak terima disebut tidak tegas pada isu Hak Asasi Manusia. Dia menilai pertanyaan Ganjar cenderung tendensius.

“Kenapa pada saat 13 orang hilang ditanyakan kepada saya? itu tendensius pak dan wakil bapak yang mengurus ini selama ini. Jadi kalau memang, keputusannya mengadakan pengadilan HAM, kita adakan pengadilan HAM, ngga ada masalah,” ucap Prabowo.***

Sentimen: negatif (100%)