Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kamal
Partai Terkait
Tokoh Terkait
WHO Memohon kepada Penjajah Israel Agar Tidak Menyerang Rumah Sakit di Palestina
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Seorang perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa hanya sekitar sepertiga dari rumah sakit di Gaza, yang masih beroperasi sebagian pada Selasa, 12 Desember 2023.
Atas kondisi tersebut, PBB mengajukan permohonan kepada pihak penjajah Israel untuk tidak menyerang rumah sakit, terutama di wilayah selatan Gaza
"Dalam kurun waktu 66 hari saja, sistem kesehatan telah mengalami transformasi dari 36 rumah sakit yang beroperasi menjadi hanya 11 rumah sakit yang masih berfungsi sebagian, satu di bagian utara dan 10 di bagian selatan," ujar Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Wilayah Pendudukan Palestina, saat berbicara dalam konferensi pers PBB melalui tautan video dari Gaza.
"Kehilangan fasilitas layanan kesehatan atau rumah sakit sama sekali tidak dapat diterima bagi kami, dan berharap kepada Israel agar hal ini tidak terjadi lagi," ujarnya menambahkan
Baca Juga: Ridwan Kamil Tentang Prabowo: Beliau Paling Jenaka, Menghibur, dan Mengurangi Tensi Debat
Permohonan PBB ini disampaikan ketika dilaporkan bahwa militer Israel sedang melakukan serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza.
Di lain pihak, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, menyatakan melalui postingan di Telegram bahwa pasukan Israel yang memasuki Rumah Sakit Kamal Adwan.
Menurutnya, penjajah Israel meminta pihak administrasi rumah sakit dan staf medis untuk menyerahkan senjata yang dimiliki oleh petugas keamanan rumah sakit.
Baca Juga: Prabowo Jawab Ganjar: Orang-Orang yang Katanya Dulu Saya Culik, Sekarang Bela Saya
Hal tersebut, kata dia, Israel berusaha melegitimasi serangan terhadap rumah sakit melalui tindakan kriminal dan manipulasi kebohongan terbaru.
"Kami khawatir hal ini akan digunakan sebagai alasan terhadap staf medis dan integritas rumah sakit," katanya.
Sebelumnya, tank-tank diterjunkan lebih dalam ke gerbang, dan seluruh fasilitas rumah sakit diserang secara intensif.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Proses Hukum MK Jelas dan Tak Ada Intervensi, Benarkah?
Terdapat laporan yang telah dikonfirmasi oleh sumber di lapangan bahwa beberapa staf medis di dalam rumah sakit ditembak dan tewas di dalam fasilitas tersebut.
Beberapa pasien yang mengalami luka serius di dalam rumah sakit telah meninggal karena pemadaman listrik yang berkelanjutan dan kurangnya pasokan obat medis.
Terbaru, menurut laporan OCHA, selaku badan kemanusiaan PBB, dua ibu meninggal ketika unit persalinan di rumah sakit tersebut diserang pada Senin 11 Desember 2023.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Aktif Mencatat Selama Debat Perdana Capres, TKN: Menunjukkan Keseriusan
OCHA menambahkan bahwa saat ini rumah sakit tersebut hanya bisa menampung 65 pasien, termasuk 12 anak-anak di ICU, dan enam bayi yang baru lahir berada di inkubator.
Selain itu, Organisasi Dokter Lintas Batas (MSF) menyebut sebanyak 3.000 orang mencari perlindungan di rumah sakit. Akibat serangan militer Israel.
Selain itu, bangunan juga mengalami kerusakan parah dan stok semakin menipis, yang mengurangi kemampuan dokter untuk merawat pasien.***
Sentimen: negatif (100%)