Guna meminimalisir angka kejahatan di Jawa Timur yang mencapai 59.918 kasus sepanjang tahun 2022, Polda Jatim merevitalisasi Omah Rembug dan Siskamling.

Irjen Pol Toni Harmanto Kapolda Jatim mengatakan bahwa total jumlah penyidik di Polda mau pun Polres jajaran berjumlah 3.702 personel. Sehingga rasio antara kasus kejahatan dengan penyidik yakni 1 penyidik menangani 16 perkara.

“Ketidakseimbangan jumlah penyidik dengan perkara yang ditangani ini kami mencarikan solusi dengan menggagas kembali revitalisasi Omah Rembug dan Siskamling. Diharapkan ini bisa dimanfaatkan di setiap lini desa,” katanya di Mapolda Jatim, Selasa (31/1/2023).

Menurut Toni, adanya Omah Rembug di tiap desa ini bisa menyelesaikan setiap perkara di tingkat desa. Sebab, banyak laporan yang sebetulnya bisa diselesaikan melalui mediasi dan komunikasi antarpihak.

Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim turut mengapresiasi langkah Kapolda Jatim yang kembali merevitalisasi program Omah Rembug dan Siskamling di tingkat desa dan kelurahan.

Kata Khofifah Omah Rembug dan Siskamling punya peran multi fungsi dalam menyelesaikan masalah dari lini paling bawah.

“Omah Rembug ini harus ditopang oleh mereka yang punya kearifan dan tidak memiliki keberpihakan pada pihak tertentu,” kata Khofifah.

Selain itu, peran tiga pilar yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah sangat penting untuk mewujudkan kondusifitas dari lini paling bawah.

Kata Khofifah tiga pilar itu yang memiliki peran dalam membangun gotong royong di antara masyarakat dalam menjaga keamanan.

“Di Jatim ada 666 kecamatan, 777 Kelurahan dan 7.724 desa. Artinya ada kebutuhan 8.501 Babinsa dan 8.501 bhabinkamtibmas,” ucap Khofifah.(wld/dfn/ipg)