LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Hinca Panjaitan kembali mencuri perhatian pbulik atas ungkapannya terkait kasus kopi sianida Jessica Wongso.

Hinca Panjaitan sebagai anggota Komisi III DPR RI tampaknya tak bisa bungkam terkait kasus kopi sianida dengan tersangka Jessica Wongso ini.

Pasalnya, Hinca Panjaitan ini pada dasarnya memang berada di komisi yang mengupas terkait hukum, sehingga ketika melihat kembali kasus Jessica Wongso ini ia tak bisa berpaling.

Semua harus diluruskan dan dibenarkan, apalagi terkait hukum di Indonesia ini.

Maka itu Hinca pun dengan kekuatan suara netizen membahas dan menyinggung hukum yang ada di dalam kasus kopi sianida ini.

Di mana dirinya ketika rapat seleksi calon hakim agung, menyatakan bahwa kasus kopi sianida ini memilki hukum yang maish teka-teki.

Lalu, kasus Jessica Wongso ini pun sangat berkait tentang keadilan, di mana yang seharusnya tidak bersalah ditetapkan sebagai tersangka dengan hukuman yang sangat berani.

Maka itu Hinca Panjaitan berani suarakan melalaui rapat di ruang DPR RI.

Suara netizen pun ia genggam erat, dan jadi acuan untuk menyindir hukum yang ditegakkan dalam kasus Jessica Wongso.

Baca Juga: Rumah Sakit Baru di Kota Bandung Ini Dibangun dengan Biaya Rp 750 Miliar, Sebelumnya Khusus Ibu dan Anak Saja

"Pertama, waktu saya diundang oleh Bang Otto dan kawan-kawan juga Rey di sebuah doa bersama tentang kasus Jessica saya hadir, saya memang betul-betul terharu dan terpukul dengan rasa keadilan itu. Saya harus ikut bersuara tentang keadilan ini dan ruang di DPR itu adalah ruang rakyat, rumah rakyat, dan di Komisi III adalah komisi yang membidangi hukum, dan itu penting sekali. Nah, dari semua sistem persidangan kita, hakim adalah muara paling akhir, terutama hakim Agung," ungkap Hinca Panjaitan dalam keterangannya.

Di rapat DPR RI pun ia ungkap, bahwa calon hakim Agung apabila nanti mendapat perkara persis dan sama dengan kasus Jessica Wongso ini harus mendengarkan suara rakyat maupun netizen.

"Ternyata masih banyak tercecer soal-soal keadilan itu, belum terbuka semuanya. Jadi, saya ingatkan jika terpilih menjadi hakim Agung apa pandanganmu, apa pendapatmu tentang media sosial, netizen, yang membawa no viral, no justice," ungkapnya.

Lebih lanjut, Hinca Panjaitan pun mengungkap jika benar adanya sel tikus yang dibuat untuk menekan Jessica Wongso supaya mau mengaku, maka itu jelas pelanggaran HAM.

Maka itu Hinca Panjaitan akan mulai menanyakan pada Kapolri terkait sel tikus dengan berbekal kekuatan suara netizen.

Adapun tim advokat pembela Jessica Wongso berjumlah 3.800 orang di seluruh Indonesia.

Gimana, sungguh sangat berani ya Hinca Panjaitan ini menyindir hukum yang ditegakkan dalam kasus kopi sianida Jessica Wongso ini?***