Sentimen
Positif (100%)
13 Des 2023 : 12.28

P3E Sulawesi-Maluku KLHK Studi Tiru SPBE, Bupati Luwu Utara: Kuncinya Ekosistem

13 Des 2023 : 12.28 Views 9

Rakyatku.com Rakyatku.com Jenis Media: News

P3E Sulawesi-Maluku KLHK Studi Tiru SPBE, Bupati Luwu Utara: Kuncinya Ekosistem

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (keempat kanan), saat menerima rombongan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di ruang kerjanya, Selasa (12/12/2023). (Foto: Pemkab Luwu Utara)

P3E Sulawesi-Maluku KLHK studi tiru SPBE di Luwu Utara, yang memiliki indeks SPBE tertinggi di Sulawesi Selatan 2022. Bupati Indah Putri Indriani menyoroti kunci keberhasilan ekosistem dalam penerapan SPBE, menekankan perlunya dukungan konsisten dari perangkat daerah dan akselerasi teknologi untuk transformasi digitalisasi layanan pemerintah.

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Memegang predikat sebagai kabupaten dengan Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tertinggi di Sulawesi Selatan 2022, membuat Kabupaten Luwu Utara menjadi lokasi fokus studi tiru terkait penerapan SPBE sejumlah instansi pemerintahan lain.

Salah satunya, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dipimpin Azri Rasul, Kepala Bagian Tata Usaha Sekjen P3E Suma, kedatangan rombongan ini diterima langsung Kepala Diskominfo-SP Luwu Utara, Nursalim, di Command Center, Kantor Bupati Luwu Utara, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Apresiasi Program Pengembangan Kapasitas Usaha PNM

Selain menunjukkan SPBE yang diimplementasikan di Luwu Utara, Nursalim juga menemani rombongan Pusat Pengendalian Ekoregion ini untuk bertemu Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, di ruang kerjanya.

Melalui pertemuan ini, Azri mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara atas kepedulian dan perhatian yang tinggi serta konsisten terhadap penerapan SPBE.

"Luwu Utara ini indeks SPBE-nya tinggi karena serius dan concern dengan penerapan SPBE. Mulai dari pertama diterapkan sampai sekarang, selalu konsisten," ucapnya.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Bersama PMI Serahkan Bantuan Warga Terdampak Puting Beliung

Menanggapi hal tersebut, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengatakan hal itu berkat dukungan dari seluruh perangkat daerah.

"Walaupun saya kuat, misalnya, kalau tidak di-support oleh teman-teman dinas dan lainnya, ini tidak akan berhasil," ungkapnya.

Dikatakan Indah bahwa dalam menerapkan SPBE hal pertama yang penting untuk dilakukan adalah membangun ekosistem.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Buka Turnamen Sepak Bola Kambisa Cup IV, Minta Jaga Kondusivitas

"Ekosistem harus dibuat. Sebab, bila ekosistemnya tidak terbangun, sebagus apapun aplikasinya tidak akan berjalan," sebut Indah.

Indah menambahkan konsistensi dalam menjalankan SPBE tersebut memang harus didorong secara paksa.

"Kalau dalam pemerintahan, selain membangun kultural, memanfaatkan pendekatan struktural itu juga cukup ampuh karena adanya jalur komando. Memang harus dipaksa yang begitu. Suka tidak suka kita akan masuk di era akselerasi teknologi itu. Kultur akan berubah terbentuk ke digitalisasi layanan," terang Ketua Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Luwu Utara ini.

Baca Juga : 30 Rumah Terdampak Puting Beliung, Bupati Luwu Utara Minta Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan

Tentu, lanjut Indah, akan banyak sekali yang berubah. Kultur budaya kerja, budaya pengelolaan kebijakan, termasuk kebijakan anggaran.

Dia juga mengungkapkan saat ini pemerintah daerah tengah mendorong hadirnya Mal Pelayanan Publik (MPP) secara daring yang seluruh MPP dapat terintergrasi di dalamnya.

"Ini juga bagian untuk mengedukasi masyarakat menjadi smart people. Karena kita tidak bisa berbicara tentang smart city kalau komponen smart people-nya tidak terpenuhi. Karena sebaik apa pun aplikasi layanan, kalau masyarakat tidak punya kemampuan mengaksesnya, tidak ada gunanya," ucapnya.

Sentimen: positif (100%)